Senin 16 Dec 2019 05:44 WIB

Pertanyaan Imam Malik ke Malaikat Maut, Kapan Ajalku Datang?

Malaikat Maut menunjuk ke arah lima jari tangan Imam Malik.

 Pertanyaan Imam Malik ke Malaikat Maut, Kapan Ajalku Datang?. Foto: Fajar yang terbit di atas cakrawala Madinah, terlihat dari Makam Baqi (ilustrasi).
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Pertanyaan Imam Malik ke Malaikat Maut, Kapan Ajalku Datang?. Foto: Fajar yang terbit di atas cakrawala Madinah, terlihat dari Makam Baqi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Suatu malam, Imam Malik bermimpi melihat malaikat maut. Kemudian, dia bertanya kepada malaikat maut tersebut, "Kapan ajalku datang?".

Malaikat maut tidak menjawab, tetapi hanya menunjuk kelima jari tangannya. Imam Malik kembali bertanya, "Apa yang dimaksud dengan lima jari ini? Apakah berarti lima tahun, lima bulan, lima minggu, atau lima hari?" Akan tetapi Imam Malik terbangun dari tidurnya sebelum beliau mendapat jawaban dari malaikat maut.

Baca Juga

Abdul Azis Asy-Syinawi dalam buku berjudul Biografi Empat Imam Mazhab terbitan Beirut Publishing, menuliskan, usai bermimpi tersebut, Imam Malik pergi menemui Muhammad bin Sirin, seorang ulama besar dan ahli menakwilkan (menafsirkan) mimpi, lalu menceritakan mimpinya.

Mendengar hal itu, Ibnu Syirin tersenyum seraya berkata, "Wahai Imam Darul Hijrah, bukanlah yang dimaksud dengan kelima jari itu adalah lima tahun, lima bulan, lima pekan, ataupun lima hari. Akan tetapi, yang dimaksudkan adalah lima perkara dari perkara-perkara ghaib, yang tidak diketahui kecuali oleh Dzat Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib, yaitu:

"Sesungguhnya Allah hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim, dan tidak seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya, Allah maha mengetahui dan Maha dalam Pengetahuan-Nya." (Lukman-34).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement