REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku akan membebastugaskan Lurah Jelambar, Jakarta Barat terkait peristiwa pegawai honorer yang disuruh masuk ke dalam got. Ia mengatakan telah menginstruksikan Inspektorat DKI untuk melakukan pemeriksaan begitu peristiwa tersebut terjadi.
"Kejadian sudah seminggu yang lalu, begitu ada kejadian, langsung siang itu juga saya instruksikan kepada inspektorat untuk melakukan pemeriksaan, lurahnya langsung dinonaktifkan, semua yang terlibat langsung diperiksa dan statusnya nonaktif," ujar Anies di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (16/12).
Dari hasil pemeriksaan tersebut, mereka pun telah terbukti melakukan tindakan yang tidak beradab itu. Karena itu, Anies akan membebastugaskan seluruh pihak yang terlibat.
"Hasil pemeriksaan sudah selesai dan mereka terbukti. Oleh karena itu mereka akan dibebastugaskan. Kalau kemarin nonaktif, sekarang akan dibebastugaskan," tambahnya.
Ia menambahkan, peristiwa tersebut menjadi pelajaran bagi seluruh pihak agar lebih mengutamakan cara-cara yang beradab dalam menjalankan kegiatan. Ia juga mengancam akan memberikan sanksi bagi pihak-pihak yang tak mengutamakan prinsip keberadaban.
"Kalau itu tidak menjaga prinsip keberadaban maka tidak boleh dilaksanakan dan akan diberi sanksi," ucap Anies.
Anies mengatakan, pemprov DKI langsung melakukan tindak lanjut begitu mendengar peristiwa tersebut terjadi. Lurah Jelambar, Jakarta Barat pun langsung dinon-aktifkan tugasnya pada saat itu juga.
"Kita begitu ada peristiwa, langsung kita tindak, dan langsung hari itu juga lurah di nonaktifkan," kata dia.
Seperti diketahui, viral sebuah video sejumlah pegawai honorer K2 yang masuk got ke Kelurahan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Pegawai honorer K2 tersebut belakangan ini diketahui merupakan anggota PSSU.