Buruh panggul bekerja di salah satu kapal di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Senin (16/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Potret Dul Rohim (62) kuli panggul sunda kelapa saat asal Purwokerto bekerja di salah satu kapal di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Senin (16/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Buruh panggul bekerja di salah satu kapal di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Senin (16/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Potret Daud (51) kuli panggul sunda kelapa asal Purwokerto bekerja di salah satu kapal di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Senin (16/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Buruh panggul bekerja di salah satu kapal di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Senin (16/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Potret Karwin (67) kuli panggul sunda kelapa asal Purwokerto bekerja di salah satu kapal di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Senin (16/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Buruh panggul bekerja di salah satu kapal di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Senin (16/12). (FOTO : Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi buruh kuli angkut mungkin bukan hal yang dicita-citakn oleh banyak orang. Namun ketika tidak ada lagi keahlian yang bisa ditawarkan selain tenaga kasar maka menjadi buruh kasar sebagai kuli angkut pun harus dijalani.
Setidaknya ini yang tertangkap saat melihat potret para kuli angkut di Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta Utara. Dalam sehari para pekerja kuli angkut ini mampu membongkar muatan dengan berat total 300ton. Beban sebesar ini dikerjakan oleh 20an orang pekerja.
Namun upah yang diperoleh tidak sebesar beban yang harus mereka angkut. Jika total berat muatan sebesar 300 ton upah untuk setiap ton yang dibongkar muat minimal Rp 8000 per ton. Dibagi 20 orang pekerja mereka memperoleh upah 120 ribu per orang.
sumber : Republika
Advertisement