REPUBLIKA.CO.ID, Petenis remaja putri asal Amerika Serikat (AS), Cori Gauff mendapatkan sorotan pecinta tenis dunia setelah aksi memukaunya pada ajang Wimbledon 2019. Ia menghadirkan kejutan dengan mengalahkan Venus Williams pada babak pertama.
Langkahnya di Wimbledon baru terhenti oleh Simona Halep pada babak perdelapan final. Dikutip dari Tennisworldusa, Senin (16/12), Gauff berbicara tentang kecintaannya pada dunia tenis.
Bagi Gauff, tenis adalah olahraga paling sempurna. Karena itu, Gauff punya keinginan besar menjadi pemain tenis top.
Gauffa mengatakan, kerasnya untuk menjadi pemain top sama kerasnya dengan watak yang dimilikinya, termasuk ayahnya. Namun beruntung masih ada ibunya yang tidak keras kepala. Ibunya lebih tenang dalam menghadapi masalah yang dihadapinya.
"Bagi saya definisi seorang atlet adalah seseorang ketika di dalam pertandingan memperlakukan lawan seolah-olah musuh terburuk Anda. Tetapi di luar pertandingan bisa menjadi sahabat Anda," kata Gauff yang kini baru berusia 15 tahun.
Gauff pun menyongsong apa yang akan dicapainya pada 2020 nanti. Menurut dia, tahun depan akan menjadi tahun yang baik jika tetap dalam semangat yang lebih kuat lagi.
Ayah Gauff, Corey Gauff menginginkan masa kecil anaknya hidup seperti anak kecil pada umumnya. Namun melihat keinginan Gauff menjadi petenis, Corey tak ingin membunuh impian anaknya.