REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa melakukan respons cepat terkait banjir bandang yang menerjang Desa Bolapapu, Sigi, Sulawesi Tengah. Peristiwa bencana alam tersebut terjadi pada Jumat, (13/12), mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengungsi.
Lumpur sisa banjir di Desa Kulawi ketebalannya mencapai satu meter dan merusak beberapa bangunan di sekitar bantaran sungai. Pemerintah daerah akan merelokasi pemukiman penduduk di bantaran sungai yang mengalami kerusakan. Sejak Sabtu kemarin (14/12), DMC Dompet Dhuafa melalui relawan lokal di Komunitas Ayo Tolong telah melakukan pendampingan pada masyarakat terdampak di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
“Kemarin kita telah melakukan sinergi bersama Koramil dan BPBD setempat agar gerak yang akan dilakukan bisa lebih cepat dan tepat. Hari ini kita sudah distribusi kelambu di SD BK Bolapapu dan mendirikan Pos Hangat di lokasi pengungsian yang sama,” tutur Tim Respon DMC Dompet Dhuafa, Abdul Azis.
Berdasarkan hasil data asesmen tim di lapangan yang mengutip data BPBD per (12/12), terdapat 7 unit rumah terdampak dan 50 unit rumah rusak ringan. Sementara itu jumlah pengungsi mencapai 208 keluarga dan 707 jiwa yang mengungsi ke empat titik pos pengungsian.
Banjir bandang yang terjadi, mengakibatkan jalan poros Palu – Kulawi, putus, dikarenakan banyaknya material batu dan pasir menutup badan jalan. Selain itu banjir bandang membawa material lumpur, batu dan kayu dari pegunungan.
Disaster Management Center Dompet Dhuafa telah mendirikan pos hangat serta pendistribusian logistik di pengungsian SD BK Bolapapu. Saat ini, para pengungsi memerlukan kebutuhan mendesak seperti air bersih, selimut, makanan dan alas tidur.