REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Solo Peduli kembali menyalurkan dana beasiswa Orang Tua Asuh (OTA) tahun 2019. Beasiswa tersebut disalurkan untuk siswa dan siswi SD kurang mampu yang berprestasi, di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kali ini, beasiswa OTA disalurkan kepada 101 siswa yang ada di tujuh daerah di wilayah Solo Raya (Jawa Tengah). Serta satu daerah di wilayah Provinsi DIY. Rinciannya di Kabupaten Wonogiri dua orang siswa, Sukoharjo (13 siswa), Solo (enam siswa), Sragen (empat siswa), Karanganyar (16 siswa), Boyolali (15 siswa), Kabupaten Klaten (44 siswa) dan Kabupaten Sleman sebanyak satu orang siswa.
Direktur Utama (Dirut) Solo Peduli, Sidik Anshori mengatakan, pada tahun 2019 ini lembaganya sudah menyalurkan beasiswa untuk tingkat SD selama dua kali. Yakni pada September dan periode kedua pada bulan Desember 2019.
Pendistribusian beasiswa ini biasa dilakukan setiap tiga bulan sekali. “Adapun nominal yang diterima tiap siswa penerima manfaat masih sama, Rp 100.000 per bulan atau Rp 300.000 per tiga bulan,” jelasnya, di sela penyaluran secara simbolis beasiswa OTA, Senin (16/12).
Sementara itu Kepala SDN Sirnoboyo 01, Wonogiri, Dra Sri Wahyuni mengungkapkan, beasiswa yang diberikan kepada wiswa kurang mampu namun berprestasi ini akan sangat membantu para penerima manfaat. Khususnya dalam menunjang kebutuhan pendidikan dan juga ekstrakulikuler siswa penerima manfaat. Karena keberlangsungan pendidikan anak kurang mampu tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah.
“Kami berharap, program beasiswa OTA ini terus berjalan dan masih banyak lagi anak- anak berprestasi --tetapi kurang mampu secara ekonomi—yang tersentuh oleh program ini,” ungkapnya.
Sidik Anshori menambahkan, program bantuan pendidikan yang digulirkan oleh lembaga amal Solo Peduli tidak hanya sebatas pada program beasiswa OTA (bagi siswa SD kurang mampu yang berprestasi) saja. Selain beasiswa pendidikan ini, Solo Peduli juga telah menggulirkan program lain di bidang pendidikan, seperti Pesantren Gratis untuk siswa SMP di wilayah Kabupaten Klaten dan SMK Gratis yang berlokasi di Solo.
“Hal tersebut merupakan wujud komitmen Solo Peduli dalam rangka mendukung upaya pengentasan kemiskinan, melalui dunia pendidikan,” tambahnya.