Senin 16 Dec 2019 22:03 WIB

Konservasi Ijen Pengalaman Beda Bagi Barasuara

Vokalis Barasuara Puti Chitara mengaku sedih melihat kondisi kawasan TWA Kawah Ijen.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Grup vokal Barasuara turut melakukan penghijauan kawasan komservasi kawasan Taman Isata Alam (TWA) Kawah ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (16/12). Kegiatan itu bekerja sama dengan Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui program Siap Sadar Lingkungan.
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Grup vokal Barasuara turut melakukan penghijauan kawasan komservasi kawasan Taman Isata Alam (TWA) Kawah ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (16/12). Kegiatan itu bekerja sama dengan Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui program Siap Sadar Lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Grup musik Barasuara bangga bisa turut serta melakukan konservasi kawasan Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur. Selain untuk kegiatan manggung di Banyuwangi, Barasuara turut menghijaukan kawasan konservasi itu yang baru saja mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Karena ini pengalaman yang beda, nggak hanya manggung, tapi konservasi di tempat yang belum pernah Barasuara sambangi, kecuali bermusik," kata vokalis dan gitaris Barasuara, Iga Massardi dalam kegiatan "Siap Sadar Lingkungan (#SiapDarling) bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Senin (16/12).

Pria kelahiran 9 November 1985 itu menganggap kegiatan konservasi tersebut merupakan kegiatan positif yang menyelamatkan lingkungan. "Kalau di sini konservasi. Kita gantiin pohon yang terbakar," ujar Iga.

Sementara itu, vokalis Barasuara lainnya, Puti Chitara mengaku sedih melihat kondisi kawasan TWA Kawah Ijen. Puti yang pernah naik ke Gunung Ijen mengatakan kondisi saat ini berbeda jauh dengan enam tahun lalu.

"Melihat ini agak mengejutkan daripada enam tahun lalu," kata Puti. Dia berharap kegiatan menghijaukan kembali kawasan konservasi TWA Gunung Ijen bisa memulai dan membantu memulihkan alam di daerah itu.

Kebakaran lahan di kawasan pegunungan Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur pada Oktober 2019 lalu menghanguskan 940 hektar (ha) di TWA Kawah Ijen, Gunung Ranti, dan Gunung Merapi Ungup-ungup. Kondisi itu mengakibatkan ditetapkannya status darurat kebakaran hutan dan lahan, serta ditutupnya TWA Ijen pada 20 Oktober hingga 6 November 2019.

Bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Bakti Lingkungan Djarum Foundation mengajak generasi milenial kembali menghijaukan kawasan konservasi itu melalui program #SiapDarling. Gerakan itu mengajak milenial untuk tak hanya sekedar peduli, tetapi terlibat langsung dalam melakukan aksi nyata, bergerak bersama-sama, dan mengejar mimpi masa depan tanpa menambah jejak-jejak kerusakan pada bumi.

Pada acara itu, #SiapDarling mengajak 250 mahasiswa yang tergabung dalam darling squad menanam 500 pohon Cemara Gunung di area TWA Kawah Ijen seluas 1,1 ha.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement