Selasa 17 Dec 2019 08:40 WIB

BI: Permintaan Domestik Dorong Defisit Neraca Perdagangan

Peningkatan impor barang konsumsi menggambarkan daya beli tetap terjaga.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Bank Indonesia
Foto: Republika/Prayogi
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Neraca perdagangan Indonesia (NPI) pada November 2019 mencatat defisit 1,33 miliar dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Oktober, NPI mengalami surplus 0,17 miliar dolar AS.

Dalam siaran persnya, Direktur Departemen Komunikasi, Junanto Herdiawan menyampaikan Bank Indonesia memandang perkembangan neraca perdagangan pada November 2019 mengindikasikan permintaan domestik tetap baik. "Peningkatan impor barang konsumsi menggambarkan daya beli yang tetap terjaga," katanya, Senin (16/12).

Baca Juga

Sementara itu, peningkatan impor barang modal mencerminkan keyakinan pelaku ekonomi terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap baik. Ke depan, Bank Indonesia berkomitmen akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan.

Defisit NPI November 2019 dipengaruhi kenaikan impor barang konsumsi sesuai pola musiman jelang akhir tahun serta kebutuhan impor untuk kegiatan produktif. Di tengah kinerja ekspor yang belum kuat sejalan kondisi global yang belum pulih, perkembangan tersebut mengakibatkan neraca perdagangan nonmigas mencatat defisit.