Selasa 17 Dec 2019 09:49 WIB

Penjelasan Alquran Mengapa Kita Harus Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Alquran menekan pentingnya menuntut ilmu bagi Muslim. Sejumlah santri memaknai kitab kuning saat mengaji Kilatan Kitab di Pondok Pesantren Almiizan, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Alquran menekan pentingnya menuntut ilmu bagi Muslim. Sejumlah santri memaknai kitab kuning saat mengaji Kilatan Kitab di Pondok Pesantren Almiizan, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pendidikan dan pengajaran kepada manusia agar menjadi insan yang memiliki kompetensi dan kualitas diri unggul merupakan salah satu risalah yang dibawa Alquran. 

Adapun pendidikan yang disampaikan Alquran merupakan pelajaran yang sesuai dengan audiensnya yang tak lekang oleh waktu. 

Baca Juga

Dalam banyak firman-Nya, Allah kerap mengisyaratkan dengan tegas kepada manusia untuk menimba ilmu, menjadi insan yang terdidik. 

Tak sedikit ayat Alquran yang memerintahkan manusia agar senantiasa menjadi manusia yang berpikir. Bahkan, ayat pertama yang Allah turunkan melalui Rasulullah adalah perintah untuk membaca: iqra! 

Risalah Alquran juga mengajarkan tentang hikmah dan menyerukan manusia agar menggunakan nalarnya untuk berpikir yang benar. Mencari kebenaran, dan menjauhi serta meninggalkan yang batil. Hikmah inilah yang kemudian membuka pikiran orang-orang yang buta huruf agar lebih giat dalam mencari ilmu. 

Bahkan secara tegas Allah telah memberikan derajat yang setinggi-tingginya bagi hamba-Nya yang menuntut ilmu. Tingginya derajat orang yang menuntut ilmu berada jauh di atas orang-orang yang tidak memiliki gairah dalam menuntut ilmu.  

Dalam Alquran surah al-Mujadilah ayat 11, Allah SWT berfirman: 

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا فَانشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Ya ayyuhaladzina amanu idza qila lakum tafassahu fil-majalisi fafsahu yafsahillahu lakum wa idza qilan syudzu yansyudzu yarfa'i-llahu alladzina minkum walladzina utul-ilma darojat.Wwallahu bima ta'maluna khabir,".  

Yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan padamu, 'berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,' maka lapangkanlah. Nisacaya Allah akan memberikan kelapangan padamu. Dan apabila dikatakan, 'berdirilah kamu' maka berdirilah. Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan (hanya) kepada Allah hendaknya orang-orang beriman."  

Selain perintah untuk menuntut ilmu, Alquran sendiri sejatinya merupakan sumber ilmu. Misalnya, Alquran merupakan kitabullah yang mana di dalamnya terdapat mukjizat dari literasi dan sastra yang Mahadahsyat. Salah satu penyempurna kemukjizatan Alquran adalah penggunaan kata-katanya yang ringkas (ijaz) akan tetapi mengandung arti yang begitu luas. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement