Selasa 17 Dec 2019 13:02 WIB

In Picture: Potret Kampung Pemulung di Kampung Gasong Menteng Pulo (1)

.

Rep: Thoudy Badai/ Red: Yogi Ardhi

Warga beraktifitas di tempat penampungan barang rongsok dengan latar gedung - gedung di Kampung Gasong, Menteng Pulo, Jakarta, Selasa (17/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)

Warga beraktifitas di tempat penampungan barang rongsok dengan latar gedung - gedung di Kampung Gasong, Menteng Pulo, Jakarta, Selasa (17/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)

Kondisi tumpukan barang rongsok di penampungan barang rongsok Kampung Gasong, Menteng Pulo, Jakarta, Selasa (17/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)

Warga beraktifitas di tempat penampungan barang rongsok dengan latar gedung - gedung di Kampung Gasong, Menteng Pulo, Jakarta, Selasa (17/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)

Warga beraktifitas di tempat penampungan barang rongsok dengan latar gedung - gedung di Kampung Gasong, Menteng Pulo, Jakarta, Selasa (17/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampah bagi orang lain bisa jadi harta karun bagi orang lain. Pepatah ini bisa jadi berlaku hampir di seluruh perkotaan di dunia. Produksi sampah atau benda apapun yang tidak dibutuhkan oleh pemiliknya adalah keniscayaan dalam sebuah kehidupan kota.

Profesi pemulung pun muncul sebagai sebagai efek ikutannya. Di Jakarta terdapat sebuah kawasan yang hampir separuh warganya bekerja sebagai pemulung. Tempat tinggalnya pun 'diwarnai' oleh bahan pekerjaan si warga yang dibawanya ke rumah.

 

sumber : Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement