Anak bermain bola dengan latar gedung - gedung di tempat penampungan barang rongsok Kampung Gasong, Menteng Pulo, Jakarta, Selasa (17/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Kondisi tumpukan sampah dengan latar gedung - gedung di penampungan barang rongsok Kampung Gasong, Menteng Pulo, Jakarta, Selasa (17/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Warga beraktifitas di tempat penampungan barang rongsok dengan latar gedung - gedung di Kampung Gasong, Menteng Pulo, Jakarta, Selasa (17/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Warga memungut sampah dengan latar gedung-gedung di tempat penampungan barang rongsoki Kampung Gasong, Menteng Pulo, Jakarta, Selasa (17/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Warga memilah sampah botol plastik di tempat penampungan barang rongsok di Kampung Gasong, Menteng Pulo, Jakarta, Selasa (17/12). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi pemulung mungkin bukan profesi yang diidamkan. Terpikirkan pun tidak. Namun ketika tidak ada pilihan lain dalam hidup, profesi ini mau tak mau harus dijalani.
Kampung Gasong sebagai 'kampung pemulung' di Jakarta telah menempati lahan jauh sejak era Gubernur Fauzi Bowo. Sebagai pemulung mereka sebenarnya telah mendaur ulang sebagian produksi sampah warga kota.
sumber : Republika
Advertisement