REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Finlandia akan melakukan repatriasi atau memulangkan anak-anak yang melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung bersama ISIS. Lebih dari 30 anak yang lahir dari 11 wanita Finlandia yang melakukan perjalanan ke Suriah kini berada di al Hol.
Nasib 11 wanita Finlandia itu telah menyebabkan perpecahan dalam pemerintah koalisi lima partai. Centre Party yang merupakan koalisi dari Social Democrat menentang para kombatan ISIS kembali ke Finlandia. Namun kedua partai ini mendukung pemulangan anak-anak mereka.
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan pemerintah telah memutuskan bahwa setiap kasus harus diadili. "Tujuan dari tindakan pihak berwenang adalah untuk melindungi kepentingan anak dalam segala keadaan. Tidak ada kewajiban untuk membantu orang dewasa yang pergi ke daerah atas kemauan sendiri," ujar Marin.
Finlandia adalah salah satu negara Uni Eropa yang sedang menimbang keputusan apakah akan memulangkan warga negaranya yang memiliki keterkaitan dengan ISIS. Kini sejumlah warga Finlandia yang pergi ke Suriah berada di kamp al Hol yang dikendalikan oleh Kurdi di Suriah timur laut.
Repatriasi anak-anak tanpa ibu mereka tidak mungkin terjadi. Karena, pasukan Kurdi Suriah menentang pemisahan anak dari ibu mereka. Sementara, pemerintah Finlandia akan menghadapi pertanyaan mengenai persoalan repatriasi tersebut di parlemen pada Selasa (17/12).