Rabu 18 Dec 2019 03:33 WIB

Balai Arkeologi Maluku Data Sebaran Megalitik di Mamuya

Balai Arkeologi Maluku melakukan pendataan data megalitik di lokasi situs Mamuya

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Balai Arkeologi Maluku melakukan pendataan data megalitik di lokasi situs Mamuya. Ilustrasi.
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Balai Arkeologi Maluku melakukan pendataan data megalitik di lokasi situs Mamuya. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Balai Arkeologi Maluku melakukan pendataan kembali secara lengkap sebaran data megalitik di lokasi situs Mamuya. Situs ini terletak di Desa Mamuya Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara.

Peneliti Balai Arkeologi (Balar) Maluku, Marlyn Salhuteru, mengatakan penelitian Megalitik di Pulau Halmahera tahun ini memasuki tahun kedua. Penelitian pertama dilaksanakan pada 2018 lalu. "Penelitian ini bertolak dari hasil penelitian 2018 yakni ditemukannya sebuah situs dengan indikasi megalitik yakni situs Mamuya," katanya.

Baca Juga

Menurutnya penelitian megalitik di Pulau Halmahera tahap dua menerapkan metode survei, ekskavasi, dan wawancara. Metode survei dilakukan untuk mendata kembali dengan lebih lengkap sebaran data megalitik di lokasi situs Mamuya.

Metode ekskavasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran vertikal keberadaan data arkeologi khususnya data megalitik di bawah permukaan tanah. Sedangkan metode wawancara dilaksanakan pada masyarakat yang masih aktif melaksanakan aktivitas pertanian di Kabupaten Halmahera Barat.

Fokus wawancara untuk memperoleh gambaran mengenai aktivitas religi yang berkaitan dengan pertanian. Data wawancara, kata Marlyn, memberikan informasi data etnografi Halmahera.

Keseluruhan data yang telah dihimpun dipergunakan untuk menyusun interpretasi dalam menjawab permasalahan penelitian. Penelitian menelisik penanggalan situs serta hubungan situs dengan situs megalitik di daerah lain di Indonesia maupun di Asia Tenggara.

Sejauh ini pihaknya telah mendata dan mendokumentasikan 46 buah batu berlubang. Empat buah di antaranya batu berlubang dan bergores dan lima buah batu di antaranya batu dengan bekas pengerjaan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement