Rabu 18 Dec 2019 03:17 WIB

Ibu Rumah Tangga di Manokwari Mulai Salah Gunakan Aibon

Kasus penyalahgunaan lem aibon di Manokwari merambah ibu rumah tangga

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Dua anak tengah mabuk lem aibon. Kasus penyalahgunaan lem aibon di Manokwari merambah ibu rumah tangga. Ilustrasi.
Foto: dinsosdki.net
Dua anak tengah mabuk lem aibon. Kasus penyalahgunaan lem aibon di Manokwari merambah ibu rumah tangga. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kasus penyalahgunaan lem aibon di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, merambah kalangan ibu rumah tangga (IRT). Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Papua Barat, Indah Perwitasari, menuturkan kasus lem aibon di Manokwari sudah sangat mengkhawatirkan.

"Temuan kami di lapangan bukan hanya anak-anak, ibunya juga kena lem aibon. Dalam satu rumah ada tiga anak ditambah ibu yang terjerumus dalam penyalahgunaan lem aibon," katanya di Manokwari, Selasa (17/12).

Baca Juga

Menurut Indah kecenderungan korban lem aibon beralih ke ganja, sabu-sabu, dan narkoba jenis lainnya sangat besar. Upaya pencegahan harus terus dilakukan dan keluarga serta pemerintahpunya peran besar.

"Lem aibon pintu masuk menuju ganja. Kasus penyalahgunaan lem di Manokwari dan daerah lain di seluruh Papua Barat tidak boleh disepelekan," kata Indah lagi.

Bidang P2M BNNP Papua Barat, kata dia, sudah menempuh berbagai upaya pencegahan. Di antaranya dengan melakukan penjaringan terhadap para korban untuk mengikuti pembinaan.

"Kami merekrut relawan. Mereka terdiri dari berbagai latar belakang. Ada pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, bahkan ada beberapa jurnalis juga di sini tergabung sebagai relawan," ujarnya.

Pihaknya akan terus melakukan penjangkauan dan pencegahan. Evaluasi akan terus dilakukan dan jika ada yang perlu mendapat layanan rehabilitasi hal itu akan diserahkan kepada Bidang Rehabilitasi BNNP.

"Begitu pula terkait kasus narkoba. Jika memang perlu dilakukan pemberantasan, segera kami serahkan kepada Bidang Berantas," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement