Selasa 17 Dec 2019 17:54 WIB

Estonia Minta Maaf Setelah Mendagrinya Ejek PM Finlandia

Mendagri Estonia menyebut PM baru Finlandia sebagai SPG.

Estonia Minta Maaf Setelah Mendagrinya Ejek PM Finlandia. Foto Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin.
Foto: Olivier Hoslet/EPA
Estonia Minta Maaf Setelah Mendagrinya Ejek PM Finlandia. Foto Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin.

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Estonia menyampaikan permintaan maaf kepada Finlandia setelah Menteri Dalam Negeri Mart Helme (70 tahun) mengejek Perdana Menteri baru Finlandia Sanna Marin (34) sebagai SPG (tenaga penjual), Senin (16/12).

Permintaan maaf juga disampaikan setelah Helme mempertanyakan kemampuan perdana menteri termuda di dunia itu menjalankan kepemimpinan di negara Nordik tersebut. Helme, yang juga adalah Ketua Partai Rakyat Konservatif Estonia (Ekre), pada Ahad (15/12) mengolok-olok Marin beserta pemerintahannya.

Baca Juga

Dalam pemerintahan Sanna, empat dari lima pemimpin koalisi merupakan perempuan di bawah usia 35 tahun. "Kini kita lihat bagaimana seorang tenaga penjual menjadi perdana menteri dan bagaimana sejumlah pegiat jalanan lainnya dan orang-orang tak berpendidikan juga masuk dalam jajaran kabinet," kata Helme dalam acara bincang-bincang dengan radio Partai Ekre.

Pernyataannya memicu oposisi menyerukan pengunduran dirinya. Sementara itu, Presiden Estonia Kersti Kaljulaid meminta Presiden Finlandia Sauli Niinisto menyampaikan permintaan maafnya kepada Sanna beserta pemerintahan.

Sanna, yang berbicara mengenai tumbuh kembangnya dalam keluarga yang kurang beruntung, bekerja sebagai kasir sebelum mengenyam pendidikan di universitas dan memulai karier politik. "Saya sangat bangga dengan Finlandia. Di sini anak dari keluarga miskin mendidik diri mereka sendiri dan mencapai tujuan hidupnya. Seorang kasir bahkan bisa menjadi seorang perdana menteri," cicit Sanna di Twitter.

Helme, mantan duta besar Estonia untuk Rusia, dikenal atas berbagai pernyataan yang kerap membuat malu Perdana Menteri Juri Ratas dan Partai Pusat, yang merupakan mitra koalisi Partai Ekre. Pemimpin oposisi Estonia Kaja Kalla mengatakan oposisi akan menggelar mosi tidak percaya di parlemen jika Helme tidak mundur setelah ia mengeluarkan pernyataan seperti itu terhadap sang pemimpin baru Finlandia.

Sejumlah upaya menggelar mosi tidak percaya sebelumnya menemui kegagalan. "Menteri dalam negeri telah menyinggung pemerintahan Finlandia dan menyerang secara pribadi perdana menteri Finlandia yang baru saja dilantik," katanya melalui pernyataan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement