REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat Buya Gusrizal Gazahar berkomentar terkait rentetan bencana yang melanda Sumbar selama dua bulan terakhir. Dalam pandangan agama Islam menurut Buya Gusrizal bencana tak lepas dari ketentuan sang pencipta alam itu sendiri, Allah SWT. Umat manusia menurut Buya Gusrizal harus memahami bahwaa bencana yang terjadi atas kehendak Allah harus maknai dengan berbagai hikmah yang dapat diambil.
"Kami dari MUI sudah terus mengimbau bahwa walau bagaimanapun memang segala sesuatunya terjadi atas ketentuan dan izin dari Allah SWT. Tapi Allah juga memberikan tatanan yang teratur di alam semesta ini agar hidup manusia berjalan haronis, aman dan nyaman," kata Buya Gusrizal kepada Republika, Selasa (17/12).
Buya Gusrizal menambahkan imbauan MUI agar manusia menjaga keseimbangan alam bukan hanya dalam konteks bencana akhir-akhir ini saja. Para ulama kata dia kerap mengingatkan tentang firman Allah dalam surat Albaqarah ayat 30 mengenai tujuan diciptakannya manusia adalah untuk menjadi kalifah di muka bumi. Di mana manusia diperbolehkan tinggal dan hidup di atas bumi, tapi juga tak lupa untuk menjaga keseimbangannya. Dengan kata lain, manusia harus menjaga bumi dari kerusakan.
Bencana yang terjadi di Sumbar seperti di Kabupaten Agam, Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kabupaten Solok Selatan menurut Buya Gusrizal banyak sedikitnya karena perbuatan manusia yang membuat kerusakan alam. Bila manusia selalu menjaga keseimbangan alam, Buya Gusrizal yakin bencana tidak akan datang. Di mana saat alam teratur dan seimbang dalam setiap keadaan, bencana tidak akan menghampiri manusia.
"Kita jaga keseimbangan alam, maka Allah akan menghindarkan kita dari bencana," ujar Buya Gusrizal.
Kemudian Buya Gusrizal mengimbau agar korban bencana agar bersikap khusnuzon kepada Allah. Para korban bencana menurut Buya Gusrizal agar tidak memaknai musibah sebagai azab. Karena Allah telah berjanji tidak akan menurunkan azab selagi masih ada hambanya yang memohon ampun dan beristighfar kepadaNya. Sebagai orang beriman sebaiknya menurut Buya Gusrizal memaknai bencana ini sebagai ujian untuk semakin memperkuat keyakinan kepada Allah SWT.
"Masa bencana ini momen untuk saling bantu meringankan beban sodara yang ditimpa musibah. Ini akan mengikat dan memperkuat ukhuwah. Dan ini kesempatan baik untuk beramal saleh. Orang yang hartanya berlebih terbuka kesempatan untuk berbagi," kata Buya Gusrizal.