Rabu 18 Dec 2019 01:33 WIB

Barasuara Harap Masyarakat Lebih Peduli Isu Lingkungan

Sekarang kesadaran terhadap isu lingkungan sudah bagus

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Grup vokal Barasuara turut melakukan penghijauan kawasan komservasi kawasan Taman Isata Alam (TWA) Kawah ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (16/12). Kegiatan itu bekerja sama dengan Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui program Siap Sadar Lingkungan.
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Grup vokal Barasuara turut melakukan penghijauan kawasan komservasi kawasan Taman Isata Alam (TWA) Kawah ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (16/12). Kegiatan itu bekerja sama dengan Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui program Siap Sadar Lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI — Grup vokal Barasuara menilai kepedulian terhadap isu lingkungan harus dilakukan bersama-sama. Kepedulian terhadap isu lingkungan tak harus hanya dilakukan generasi milenial atau Gen Z saja.

“Sekarang kesadaran terhadap isu lingkungan sudah bagus. Walaupun negara lain sudah lebih cepat,” kata vokalis Barasuara Puti Chitara dalam acara “Siap Sadar Lingkungan (#SiapDarling) bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation” di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (16/12).

Menurut wanita kelahiran 16 Juni 1987 itu, kepedulian lingkungan bisa dimulai dengan bersikap lebih aware atau sadar terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka. Saat ini, sudah bukan saatnya memikirkan diri sendiri lagi dalam melakukan berbagai hal.

Puti mengatakan segala tindakan perlu mempertimbangkan lagi dampaknya untuk generasi yang akan datang. Apalagi dengan adanya isu yang menyebut potensi kekurangan air bersih.

Karena itu, menurut dia, langkah kecil peduli terhadap lingkungan yang bisa dilakukan, seperti, menutup air dengan baik, mengurangi penggunaan listrik yang tak terpakai, memilih menggunakan transportasi umum. “Langkah kecil, sepele, tapi kalau diakumulasiin jutaan manusia bisa berdampak,” ujar Puti.

Dia berharap kegiatan menghijaukan kembali kawasan konservasi TWA Gunung Ijen bisa memulai dan membantu memulihkan alam di daerah itu. Kebakaran lahan di kawasan pegunungan Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur pada Oktober 2019 lalu menghanguskan 940 hektar (ha) di TWA Kawah Ijen, Gunung Ranti, dan Gunung Merapi Ungup-ungup.

Kondisi itu mengakibatkan ditetapkannya status darurat kebakaran hutan dan lahan, serta ditutupnya TWA Ijen pada 20 Oktober hingga 6 November 2019. Bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Bakti Lingkungan Djarum Foundation mengajak generasi milenial kembali menghijaukan kawasan konservasi itu melalui program #SiapDarling.

Gerakan itu mengajak milenial untuk tak hanya sekedar peduli, tetapi terlibat langsung dalam melakukan aksi nyata, bergerak bersama-sama, dan mengejar mimpi masa depan tanpa menambah jejak-jejak kerusakan pada bumi. Pada acara itu, #SiapDarling mengajak 249 mahasiswa yang tergabung dalam darling squad menanam 500 pohon Cemara Gunung di area TWA Kawah Ijen seluas 1,1 ha.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement