REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak Ahad (15/12), Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) mulai dibuka tanpa tarif. Semenjak tol tersebut dibuka, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat adanya peningkatan lalu lintas Tol Japek.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengtakan terdapat kenaikan lalu lintas pada ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebesar 5,8 persen dari lalu lintas harian rata-rata (LHR). "Kenaikan ini dari dari 413 ribu kendaraan menjadi 437 ribu kendaraan," kata Heru, Selasa (17/12).
Heru menambahkan, pengoperasian Tol Layang Japek juga mengakibatkan kenaikan lalu lintas yang cukup signifikan pada beberapa gerbang tol (GT). Beberapa diantaranya yaitu GT Karawang Timur, GT Kalihurip Utama 1, GT Cikampek Utama 1.
Dia menegaskan evaluasi yang dilakukan Jasa Marga sifatnya masih sementara. "Kami terus mengevaluasi kinerja pencapaian target lalu lintas ini dan kami persilakan pengguna jalan mencoba Tol Layang Japek,
dengan tetap mematuhi peraturan dan menjaga ketertiban lalu lintas," ungkap Heru.
Heru menambahkan dari hasil evaluasi sementara, terlihat pada rentang waktu sore hari jumlah pengguna Tol Layang Kapek di ruas Jalur B (Karawang-Cikunir) mencapai lebih dari 2.600 kendaraan per jam. Sementara arah sebaliknya Jalur A (Cikunir-Karawang) mencapai di atas1.800 kendaraan perjamnya.
“Kondisi lalin ramai lancar, dari data terlihat vehicle atau capacity ratio di Jalur A mencapai 0,4 dan di jalur B mencapai hampir tutur Heru.
Sebelumnya, Tol Layang Japek sudah dioperasikan untuk umum bagi kendaraan golongan satu non-bus dan non truk sejak 15 Desember 2019 pukul 06.00 WIB. Tol tersebut dibuka gratis untuk mendukung kelancaran lalu lintas kendaraan pada perayaan libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020.