Selasa 17 Dec 2019 22:35 WIB

Teror Ular Kobra, RSUD Depok Sediakan Serum Anti Bisa Ular

Pasien yang digigit langsung ular kobra akan ditangani langsung spesialis dokter beda

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Nora Azizah
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok bersiaga menghadapi teror Ular Kobra yang meresahkan warga dengan menyiapkan serum anti bisa ular (SABU) (Ilustrasi)
Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok bersiaga menghadapi teror Ular Kobra yang meresahkan warga dengan menyiapkan serum anti bisa ular (SABU) (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok bersiaga menghadapi teror Ular Kobra yang meresahkan warga dengan menyiapkan serum anti bisa ular (SABU). Sementara, untuk pasiean yang digigit ular akan ditangani langsung oleh dokter spesialis bedah.

"Serum ini untuk pasien yang terkena gigitan ular berbisa," kata Dokter Spesialis Bedah RSUD Depok, Rizza Nurcahya, Selasa (17/12).

Baca Juga

Rizza mengatakan, bisa ular yang menggigit pasien akan dinilai sesuai empat tingkatan (grade), mulai dari nol hingga tiga. Jika masih masuk grade nol akan diobservasi dan tidak memerlukan pemberian SABU. Apabila masih grade satu pun masih bisa ditunda untuk tidak diberikan SABU terlebih dahulu, seperti pasien gigitan ular berbisa yang ditangani RSUD Kota Depok.

"Ternyata masih grade nol, hanya ada luka bekas gigitan yang kemerahan sekitar lukanya, kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan fisik lain. Namun memang tidak ada kelainan maka RSUD Depok biasanya akan merawat selama 2×24 jam sambil terus diobservasi," ungkap Rizza.

Namun, lanjut Rizza, apabila pasien sudah masuk grade satu yang mengarah ke grade dua baru akan diberikan dua vial SABU. Sementara untuk grader tiga ke atas pemberian SABU tidak terbatas sesuai dengan perbaikan keadaan umum pasien.

"Misal grade tiga kalau berdasarkan World Health Organization (WHO) akan diberikan sekitar 8-16 vial SABU, bahkan bisa hingga 32 vial," tegasnya.

Rizza mengingatkan, jika ada yang tergigit ular bisa langsung dibersihkan lukanya dengan air mengalir. Lalu, secepatnya dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat. Tetapi jangan sampai luka bekas gigitan ular itu diberikan salep bahkan orang lain mengisapnya.

"Mengisap bekas gigitan ular sangat tidak direkomendasikan karena dapat menyebarkan racun ke orang lain. Paling disarankan bersihkan luka dengan air mengalir. Tutup dengan kasa bersih kemudian bawa ke pelayanan kesehatan secapatnya," tuturnya.

Dia mengutarakan, bila dibawa ke Puskesmas, nanti akan dinilai gradenya oleh dokter yang memeriksa di sana. Tetapi jika Puskesmas tidak sanggup menangani, atau grade sudah lebih dari nol, harus segera dirujuk ke rumah sakit terdekat, termasuk ke RSUD Kota Depok.

"RSUD Kota Depok siap dengan SABU, kalau memang dibutuhkan. Serum ini biasanya untuk jenis Viper snake, Ular Welang, dan Ular Kobra," tukas Rizza.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement