REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) mengatakan, kini persentase konsumsi kopi lokal di Indonesia sekitar 30 persen. Sisanya, kebutuhan kopi dalam negeri dipenuhi lewat impor.
"Seperti kita ketahui, industri kopi di indonesia, kopi instan atau kopi sachet perlu kopi yang low price. Itu kita masih mengimpor kopi dari luar, sebab kopi robusta luar khususnya, jauh harganya di bawah kopi indonesia," kata Ketua SCAI Syafrudin kepada Republika, Selasa, (17/12).
Meski begitu, baginya hal itu tidak masalah. Apalagi Indonesia telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas Asean (AFTA), sehingga impor kopi dari Vietnam misalnya, tidak bisa diperdebatkan.
"Sepanjang industri kita masih berjalan. Sepanjang kita masih menghasilkan profit bagi negara dari industri kopi instan tadi, adanya kopi yang kita impor untuk industri, itu tidak jadi masalah," tegas Syafrudin.