REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Petugas pemadam kebakaran (damkar) mengevakuasi sarang tawon di rumah-rumah warga di Kota Tasikmalaya, Selasa (17/12) malam. Sebanyak empat sarang tawon di empat rumah warga dibersihkan para petugas damkar malam itu.
Petugas damkar Kota Tasikmalaya, Basir Mubarok mengatakan, pembersihan sarang tawon itu dilakukan setelah adanya laporan warga. Warga, kata dia, meminta damkar untuk membersihkan sarang itu di rumahnya.
"Kami sudah evakuasi sarang tawon di empat titik," kata dia, Selasa malam.
Titik pertama adalah sebuah rumah warga di Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung. Rumah warga yang berada di gang sempit dan sarang tawon yang berada di atap plafon membuat para petugas sedikit kesulitan menanganinya. Butuh waktu satu jam untuk memasukkan sarang tawon itu ke dalam karung.
Setelah itu, petugas langsung bergegas ke titik kedua, sebuah rumah warga di Perumahan Cisalak, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes. Di tempat itu, sarang tawong berada di loteng rumah. Tawon itu bersarang pada tumpukan genting rumah warga. Sarang tawon itu memiliki diameter sekitar 30 sentimeter. Karena itu, petugas dengan hati-hati mengatasinya.
Terdapat dua orang petugas yang melakukan eksekusi pembersihan sarang tawon itu. Satu petugas bertugas menyinari lampu senter. Sementara satunya yang berpaian lengkap, dengan sarung tangan, jaket, dan penutup kepala dari jaring, adalah orang yang membersihkan sarang tawon tersebut.
Caranya, mereka membawa alat penyemprot, yang sebelumnya telah diisi cairan berupa bensin jenis Pertalite. Sarang tawon itu lantas disemprot perlahan, lalu didiamkan beberapa saat. Ketika dinilai sudah aman, sarang tawon itu kemudian dibongkar.
Di dalam sarang tersebut, puluhan atau mungkin ratusan tawon sudah tak bergerak. Petugas kemudian langsung memasukkan tawon dan sarangnya ke dalam karung untuk dibuang. Pekerjaan pun selesai, dan petugas bergegas menuju dua lokasi lainnya.
Dua titik operasi petugas damkar dari Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar Kota Tasikmalaya, yang tersisa, berkolasi di Perumahan Cisalak dan Perum Bumi Asri, Kelurahan Parakanyasag, Kecamatan Indihiang.
Menurut Basir, proses evakuasi sarang tawon memang sengaja dilakukan pada malam hari. Hal itu bertujuan untuk mengurangi risiko yang tidak diinginkan. "Karena siang akan banyak orang yang melihat dan itu berbahaya bagi mereka," kata dia.
Ia mengatakan, membersihkan sarang tawon merupakan salah satu tugas damkar. Selain memadamkan api, petugas damkar juga dapat melakukan hal lain, seperti pembersihan sarang tawong atau menangkap ular. Dalam satu hari misalnya, rata-rata petugas damkar menerima tiga permintaan warga agar sarang tawon di rumah mereka dibersihkan.
Sementara itu, salah seorang warga yang meminta bantuan petugas damkar, Kurman (58 tahun) mengatakan, tawon itu bersarang di rumahnya baru sekitar satu bulan belakangan. Ketika sedang naik ke loteng, ia melihat sarang tawon terdapat di tumpukan genting rumahnya.
"Belum mengganggu, tapi suka bertebaran. Takutnya kena anak kecil-kecil yang suka main di depan," kata warga Perumahan Cisalak, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, itu.
Sebenarnya, Kurman tadinya ingin membereskan sarang tawon itu seorang diri. Namun, istri dan anaknya melarang. Akhirnya, ia meminta bantuan ke petugas damkar untuk mengevakuasi sarang tawon.
Salah seorang warga lainnya, Andri (38) mengatakan, keberadaan sarang tawon di rumahnya diketahui sejak dua pekan terakhir. Ia merasa khawatir tawon itu akan menyengat anaknya yang masih berusia lima tahun.
"Mau diberesin sendiri ngeri juga. Mangkanya panggil damkar sebelum ada korban," kata dia.
Basir mengatakan, selama ini belum pernah ditemui kejadian tawon yang memakan korban jiwa di Kota Tasikmalaya. Namun, pernah ada kejadian seorang warga tersengat tawon hingga masuk ke rumah sakit.