REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020 bersamaan dengan musim hujan. Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) (Persero) Yahya Kuncoro memastikan kapal-kapal yang disiapkan dapat bertahan meski cuaca buruk.
"Umumnya kapal Pelni walau ada peringatan BMKG, masih bisa melalui daerah tersebut. Kecuali kapal perintis kan kecil itu harus tunggu cuaca bagus," kata Yahya di Jakarta, Selasa (17/12) malam.
Selama Natal dan Tahun Baru 2019/2020, Yahya mengatakan Pelni mengoperasikan 26 kapal trayek nusantara dengan kapasitas terpasang 55.668 orang. Dari total kapasitas tersebut terdiri dari 34.309 kapasitas reguler dan sebanyak 21.359 kapasitas dispensasi.
Selain menyiapkan kapal trayek nusantara, Yahya mengatakan Pelni juga menyiapkan kapal perintis pada periode Natal dan Tahun Baru 2019/2020. Kapal perintis tersebut melayani masyarakat yang berada di daerah Tertinggal, Terpencil, Terdepan dan Perbatasan (T3P).
"Kapal perintis untuk mengantar orang dan barang kebutuhan pokok masyarakat. Kami siapkan pula untuk melayani masyarakat di daerah T3P," ujar Yahya.
Dia nennambahkan, Pelni juga melakukan rerouting untuk mengantisipasi peningkatan penumpang. Dia menjelaskan terdapat penambahan pada ruas Batam-Belawan, Surabaya-Balikpapan, Semarang-Kumai-Surabaya-Sampit, dan Bitung-Papua Port, dan Ambon-Banda Neira.
Pelni memprediksi akan terjadi kenaikan penumpang pda libur Natal dn Tahun Bari 2019/2020. Pelni mencatat pada periode volume penumpang mencapai 411.013 pelanggan dan pada 2018 mencapai 516.825 pelanggan. Sementara itu, pada tahun inj diprediksi melonjak menjadi 548.801 pelanggan atau akan naik 5,8 persen.