REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan deras yang terjadi Selasa (17/12) siang kemarin hingga malam di Kabupaten Bandung menyebabkan sejumlah permukiman warga terendam banjir. Selain itu, akses jalan yang menghubungkan wilayah Dayeuhkolot-Ciparay dan Banjaran terendam banjir dan terputus.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, beberapa titik di tiga kecamatan yaitu Baleendah, Bojongsoang, dan Dayeuhkolot terendam banjir. Akses jalan Dayeuhkolot-Banjaran, Dayeuhkolot-Ciparay, Andir-Katapang terendam banjir dan tidak bisa dilalui kendaraan.
"Tiga kecamatan terendam banjir, ketinggian bervariasi paling tinggi RW 09 Andir, 170 cm. Sekarang air surut 10 cm tapi tidak terlalu signifikan," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Enjang saat dihubungi, Rabu (18/12).
Ia mengungkapkan, hujan deras berlangsung sejak Selasa (17/12) siang kemarin hingga malam dengan intensitas ringan hingga sedang. Sejauh ini belum ada laporan tentang korban jiwa yang diakibatkan banjir.
"Kalau melihat situasi dan update cuaca dari BMKG, siang ini akan kembali turun hujan. Kemungkinan surut agak lambat, dari tadi malam surutnya hanya 10 cm dari 180 cm menjadi 170 cm," katanya.
Enjang mengatakan, warga yang mengungsi saat ini berada di dua titik yaitu Gedung Inkanas dan Aula Desa Dayeuhkolot. Jumlah pengungsi katanya mencapai 59 kepala keluarga dan 209 orang jiwa.
Ia mengatakan, pihak BPBD sudah mengirimkan surat kepada pimpinan di kewilayahan untuk siap siaga terhadap bencana longsor, banjir dan angin kencang. Enjang pun mengimbau agar pengendara roda dua dan empat tidak memaksakan melintas di jalur yang terendam banjir.
Salah seorang warga Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot, Yadhi Acim mengaku hujan deras yang terus turun kemarin menyebabkan banjir di wilayah tempat tinggalnya. Menurutnya, banjir di wilayahnya rutin terjadi tiap memasuki musim penghujan.
Ia mengungkapkan, ketinggian air yang merendam pemukiman bervariasi dengan ketinggian yang paling tinggi 1 meter lebih. Menurutnya, dengan rutinitas banjir warga sudah terbiasa menyikapi kondisi tersebut.