Rabu 18 Dec 2019 10:21 WIB

Jalan Andir Ketapang Kab Bandung Terputus Akibat Banjir

Banjir menerjang lima kecamatan di Kabupaten Bandung.

Red: Nur Aini
Hujan deras yang terjadi Selasa (17/12) siang kemarin hingga malam di Kabupaten Bandung menyebabkan sejumlah pemukiman warga terendam banjir di tiga kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Selain itu, akses jalan yang menghubungkan wilayah Dayeuhkolot-Ciparay dan Banjaran terendam banjir dan terputus, Rabu (18/12).
Foto: Dok BPBD Kab Bandung
Hujan deras yang terjadi Selasa (17/12) siang kemarin hingga malam di Kabupaten Bandung menyebabkan sejumlah pemukiman warga terendam banjir di tiga kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Selain itu, akses jalan yang menghubungkan wilayah Dayeuhkolot-Ciparay dan Banjaran terendam banjir dan terputus, Rabu (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir yang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada Selasa (17/12), membuat Jalan Andir Katapang, Kecamatan Baleendah, terputus. Akibatnya, jalan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat.

"Banjir di Kecamatan Baleendah tepatnya di Jalan Andir Katapang TMA (tinggi muka air) mencapai 20 hingga 180 cm, akibatnya lalu lintas tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu, Rabu (18/12).

Baca Juga

Banjir di Kecamatan Baleendah, tepatnya di RW 09 Kampung Cigosol tinggi muka air (TMA) di sana hampir mencapai dua meter atau 20-190 cm.

"Kemudian RW 07 Kampung Uak, Kecamatan Baleendah TMA mencapai 20 hingga 160 cm dan di RW13 Kampung Cibadak Cibadak Kecamatan Baleendah TMA mencapai 20 hingga 140 cm," kata dia.

Akibat banjir di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, saat ini sebanyak 15 kepala keluarga (KK) atau sekitar 45 jiwa mengungsi di Shelter BPBD Gedung Eks Inkanas.

Budi mengatakan banjir menerjang lima kecamatan di Kabupaten Bandung, pada Rabu, yakni di Kecamatan Ciparay, Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Baleendah, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Banjaran akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

Di Kecamatan Bojongsoang, banjir menerjang Kampung Cijagra RW 10 dengan TMA mencapai 30-50 cm. Sementara, di Kecamatan Banjaran banjir menerjang sebagian pemukiman di Desa Kamasan RW 05 dengan TMA mencapai 10 hingga 30 cm. Budi menjelaskan di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung banjir menggenangi Jalan Raya Ciparay-Majalaya Cidawolong dan ketinggian air di sana mencapai 10 hingga 50 cm, sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan roda dua.

Di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, banjir menerjang sejumlah perkampungan seperti kawasan RW 01 Kampung Babakan Sangkuriang dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 40-100 cm. Di Kawasan RW02 Kampung Citeurep Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung tinggi air muka jauh lebih tinggi dibandingkan Kampung Babakan yakni 50-120 cm.

Bahkan tinggi muka air (TMA) bisa mencapai 50 cm hingga 1,5 meter di RW 03 Kampung Cilisung, Kecamatan Dayeuhkolot (TMA 50-130 cm) dan di RW04 Kampung Bojongasih, Kecamatan Dayeuhkolot (TMA 60-150 cm) serta di RW05 Kampung Bojongasih, Kecamatan Dayeuhkolot (TMA 50-120 cm).

"Akibat banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, sebanyak 11 kepala keluarga (KK) atau sekitar 33 jiwa mengungsi di Aula Desa Dayeuhkolot," kata Budi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement