REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA— Ibu Shinta Nuriyah, istri almarhum KH Abdurrahman Wahid menerima gelar doktor kehormatan atau honoris causa (HC) bidang sosiologi agama dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Rabu (18/12).
Rapat Senat Terbuka Penganugerahan gelar doktor HC untuk Shinta Nuriyah berlangsung di Gedung Prof Amin Abdullah, UIN Sunan Kalijaga.
Dalam penganugerahan itu, Shinta menyampaikan pidato ilmiah berjudul "Inklusi Dalam Solidaritas Kemanusiaan: Pengalaman Spiritualitas Perempuan dalam Kebhinekaan".
Pidato itu mengupas pengalaman spiritualnya dalam mengenalkan sahur keliling pada Ramadhan sebagai sarana penempa ketakwaan, serta mempertajam pengertian Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
"Kegiatan ini (sahur keliling) membuat kami betul-betul bisa merasakan, betapa indahnya kerukunan dan betapa hangatnya keberasamaan," kata dia.
Kegiatan sahur keliling itu telah digelar Sinta selama 19 tahun sejak tahun 2000 bersama Yayasan Puan Amal Hayati serta sejumlah organisasi kemasyarakatan seperti Gusdurian, Anshor, Matakin, ANBTI hingga Keuskupan Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Menurut Shinta, sahur keliling merupakan sebuah cara yang unik untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Ibadah puasa, kata dia, bukan sekadar rutinitas keagamaan tahunan, tetapi di dalamnya banyak terkandung pesan moral serta ajaran nilai- nilai luhur yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti jujur, sabar, sederhana, kasih sayang, keprihatinan, harapan, keuletan hidup dan lainnya.
Selain itu, kata Shinta, puasa juga mengajarkan tentang persaudaraan sejati di antara sesama umat manusia, tanpa memandang latar belakang agama, suku, golongan maupun status sosialnya.
"Ajaran yang sangat tepat buat negara Indonesia, sebagai negara yang penduduknya terdiri dari berbagai suku bangsa," kata dia.
Kepeduliannya terhadap program-program kemanusiaan dan pluralisme semakin menguat tatkala dirinya menjadi Ibu Negara mendampingi Gus Dur sebagai Presiden ke-4 Republik Indonesia. .
"Inilah yang mendorong saya untuk menciptakan program- program pluralisme dan kemanusiaan, sebagaimana yang saya lakukan sampai sekarang," kata dia.
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Yudian Wahyudi, menilai Shinta Nuriyah pantas mendapatkan anugerah doktor kehormatan itu karena telah berkontribusi memperkuat persatuan bangsa.
"Selamat kepada Ibu Shinta dan keluarga, juga kepada bangsa Indonesia. Mudah-mudahan dari ini kita mengambil pelajaran bagaimana tokoh-tokoh yang sudah memberikan kontribusi bagi persatuan Indonesia kita beri penghargaan," kata Yudian.
Rapat Senat Terbuka penganugerahan Doktor HC untuk Shinta Nuriyah dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.