Pencari Pasir Tradisional. Warga mencari pasir secara tradisional di Sungai Opak, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Rabu (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Pencari Pasir Tradisional. Perahu digunakan warga untuk mencari pasir secara tradisional di Sungai Opak, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Rabu (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Pencari Pasir Tradisional. Perahu digunakan warga untuk mencari pasir secara tradisional di Sungai Opak, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Rabu (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Pencari Pasir Tradisional. Warga mencari pasir secara tradisional di Sungai Opak, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Rabu (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Pencari Pasir Tradisional. Warga mencari pasir secara tradisional di Sungai Opak, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Rabu (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sungai sejak lama menjadi salah satu sumber penghidupan manusia. Dalam sejarah peradaban manusia kebudayaan tertua Mesopotamia berawal dari permukiman manusia yang berada di tepian sungai Eufrat dan Tigris saat itu.
Sungai Opal di Bantul Yogyakarta pun menjadi salah satu sumber penghidupan warganya. Dengan mencari pasir di dasar sungai, warga mengumpulkannya sedikit demi sedikit untuk dijual.
Pencari Pasir Tradisional. Perahu digunakan warga untuk mencari pasir secara tradisional di Sungai Opak, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Rabu (18/12). Warga sekitar mengandalkan menambang pasir sebagai mata pencaharian. Satu perahu dijual ke pembeli dengan harga Rp 60 ribu. Wihdan/ Republika
Fotografer :
sumber : Republika
Advertisement