Rabu 18 Dec 2019 18:37 WIB

In Picture: Mengais Rezeki dari Pasir Sungai Opak

.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi

Pencari Pasir Tradisional. Warga mencari pasir secara tradisional di Sungai Opak, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Rabu (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Pencari Pasir Tradisional. Perahu digunakan warga untuk mencari pasir secara tradisional di Sungai Opak, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Rabu (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Pencari Pasir Tradisional. Perahu digunakan warga untuk mencari pasir secara tradisional di Sungai Opak, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Rabu (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Pencari Pasir Tradisional. Warga mencari pasir secara tradisional di Sungai Opak, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Rabu (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Pencari Pasir Tradisional. Warga mencari pasir secara tradisional di Sungai Opak, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Rabu (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sungai sejak lama menjadi salah satu sumber penghidupan manusia. Dalam sejarah peradaban manusia kebudayaan tertua Mesopotamia berawal dari permukiman manusia yang berada di tepian sungai Eufrat dan Tigris saat itu.

Sungai Opal di Bantul Yogyakarta pun menjadi salah satu sumber penghidupan warganya. Dengan mencari pasir di dasar sungai, warga mengumpulkannya sedikit demi sedikit untuk dijual.

 

Pencari Pasir Tradisional. Perahu digunakan warga untuk mencari pasir secara tradisional di Sungai Opak, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Rabu (18/12). Warga sekitar mengandalkan menambang pasir sebagai mata pencaharian. Satu perahu dijual ke pembeli dengan harga Rp 60 ribu. Wihdan/ Republika

Fotografer :

 

sumber : Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement