Rabu 18 Dec 2019 19:13 WIB

Tujuh Bencana Terjadi di Tasikmalaya Sejak Awal Pekan

BPBD Tasikmalaya menyatakan ada tujuh bencana terjadi di Kabupaten Tasikmalaya

Rep: Bayu Adji P./ Red: Christiyaningsih
BPBD Tasikmalaya menyatakan ada tujuh bencana terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Ilustrasi.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
BPBD Tasikmalaya menyatakan ada tujuh bencana terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya memcatat setidaknya terjadi tujuh kejadian bencana di wilayahnya sejak Selasa (17/12). Bencana itu umumnya terjadi di wilayah utara Kabupaten Tasikmalaya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Wawan Henrawan mengatakan, titik kejadian bencana terus bertambah. Namun untuk sementara BPBD baru mendata tujuh titik.

Baca Juga

"Dua rumah terdampak longsor di Desa Gombong, Kecamatan Ciawi. Satu rumah rusak tertimpa, satu lainnya terdampak," kata dia kepada Republika, Rabu (18/12).

Menurut Wawan, satu rumah yang terdampak memang belum terkena longsoran. Namun karena lokasinya berada di tebing area persawahan, BPBD mengarahkan pemilik rumah untuk mengungsi sementara waktu. Untuk sementara, dua keluarga yang menghuni dua rumah itu diungsikan ke rumah kerabatnya.

Selain itu, bencana longsor juga menutup badan Jalan Ciawi Singaparna (Cisinga) tepatnya di Kampung Sukasukur, Desa Karangsembung, Kecamatan Jamanis. Akibat kejadian itu, untuk sementara jalan tak bisa dilalui warga. "Akses bisa tapi masih licin. Kita alihkan dulu agar lebih aman," kata dia.

Longsor juga terjadi di Kecamatan Cigalontang yang membuat akses jalan warga tertutup material tanah dan lumpur sepanjang 20 meter. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakan penanganan agar jalan kembali bisa berfungsi normal.

Selain itu, bencana longsor juga terjadi di Desa Banyuresmi, Kecamatan Sukahening. Longsor mengakibatkan saluran air terputus dan sawah warga mengalami kerusakan. Di titik lainnya di Kecamatan Sukahening, longsor menyebabkan beberapa kolam ikan milik warga mengalami kerusakan.

Wawan mengimbau warga agar lebih siaga apalagi saat ini telah memasuki musim hujan. "Terutama yang rumahnya di tebing, kalau sudah hujan lebih baik mengungsi sementara," kata dia.

Dia juga meminta warga untuk mengarahkan saluran air agar tidak berhilir ke wilayah yang rawan banjir dan rawan longsor. Apalagi, untuk warga yang tinggal di daerah dengan kontur tanah yang labil

"Kita juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian agar membenarkan pola tanam karena itu berpengaruh para stuktur tanah. Di lereng itu jangan menanam singkong dan pisang, tapi tanaman keras," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement