REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Dunia semakin meninggalkan ketergantungan kepada sumber daya alam. Sebab ketersediaannya terus berkurang dan akan habis.
Banyak negara mengalihkan fokusnya kepada sumber daya manusia (SDM).
Resource ini merupakan kunci yang mengarahkan bangsa apa pun masuk dan berjalan menjadi unggul menghadapi kompetisi global. Arab Saudi sudah membuktikan hal itu. Melalui Visi Saudi 2030, Kerajaan Arab Saudi tak lagi menggantungkan devisanya dari sumber daya alam. Negeri warisan Abdul Aziz as-Saud itu kini sudah mengembangkan sumber daya manusia. Pemuda terbaik dikirim untuk studi ke berbagai negara.
Masinis kereta cepat Haramain misalkan, disekolahkan di Spanyol selama setahun untuk belajar bagaimana mengemudikan kereta cepat. Banyak lagi warga Saudi yang dikirim ke sekolah dan perguruan tinggi di berbagai negara. Selesai belajar di sana, mereka akan kembali untuk membangun Saudi.
Semasa hidupnya, Presiden RI ketiga, BJ Habibie, pernah menjelaskan negara Jerman yang miskin sumber daya alam. Namun, sumber daya manusia mereka begitu hebat.
Banyak ilmuwan lahir dari negeri itu. Mereka kemudian mempunyai lembaga pendidikan berkualitas, menjadi tempat banyak insan dari berbagai belahan dunia menimba ilmu dan wawasan.
“SDM merupakan kunci pembangunan dan keunggulan,” ungkap Anggota Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Aditya Warman di Learning Center Kota Bogor, beberapa waktu lalu.
Untuk merespons perkembangan dunia yang kini fokus mengembangkan sumber daya manusia, pihaknya menyelenggarakan seminar The 3th High Level Update. Tema yang diangkat adalah “HR Leader As A Strategic Business Partner.” Lokasinya di Kota Bogor.
Selain untuk membahas isu-isu sumber daya manusia, acara ini juga merupakan rangkaian perayaan hari jadi BPJamsostek ke-42. Penyelenggaraan acara ini melibatkan Komite Kebijakan Pengelolaan Kinerja Organisasi dan Sumber Daya Manusia (KPKOS) yang merupakan salah satu dari empat komite Dewan Pengawas BPJamsostek, bersama dengan Apindo Training Center dan Indonesia Global Compact Network (IGCN).
Seminar serupa sebelumnya telah diselenggarakan pada bulan Oktober dan November. Namun gelaran kali ini terasa lebih semarak karena diikuti oleh seribu peserta yang berasal dari karyawan, pengusaha, akademisi, dan mahasiswa.
Acara ini dihadiri Menteri Ketenagakerjaan RI yang diwakili oleh Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kemnaker Tri Retno Isnaningsih. Lainnya adalah Ketua Dewan Pengawas BPJamsostek Guntur Witjaksono beserta para anggota, Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto, dan Direktur Utama Pusat Studi Apindo Harijanto.
“Melalui kegiatan ini kami ingin membangun sinergi positif dengan peserta BPJAMSOSTEK khususnya para HR Manager perusahaan melalui sharing knowledge terkait dengan pengelolaan SDM guna mencapai kinerja yang unggul,” ucap Aditya Warman.
Meski di era milenial ini teknologi telah banyak menggantikan peran manusia, karyawan masih menjadi aset strategis untuk memajukan dan mengembangkan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan juga perlu memiliki sebuah pengelolaan talenta yang mumpuni agar sumber daya manusia di dalamnya berkualitas dan siap menjadi pemimpin pada masa mendatang.
Kehadiran teknologi digital belakangan ini harus bisa dimanfaatkan oleh pimpinan perusahaan untuk mengembangkan karir dan kompetensi para karyawan. Harus dapat difungsikan untuk pengembangan inovasi, meningkatkan produktivitas, dan kualitas insan di dalamnya.
Demi memberikan strategi-strategi yang akurat dan aplikatif, BPJamsostek menghadirkan narasumber-narasumber yang berkomperten di bidangnya, diantaranya Chief Corporate Human Capital Development at PT Astra International Tbk Aloysius Budi Santoso, Human Capital Director Maybank Irvandi Ferizal, dan masih banyak lagi.
“Kami berharap acara ini dapat memberi gambaran terkait pentingnya sebuah pengelolaan human capital dalam mengelola talent di sebuah perusahaan, sehingga kedepannya para peserta dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapatkannya dari seminar ini ke dalam manajemen SDM di perusahaanya,”tutup Adit.
Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Salah satunya melalui program vokasi. Sasarannya adalah mereka yang terdampak pemutusan hubungan kerja.
“Karyawan tersebut akan menjalani reskilling untuk memiliki keterampilan baru sehingga siap memasuki dunia kerja lagi. Bahkan mereka bisa menjadi pewirausaha,” kata Agus dalam kesempatan yang sama.
Kalau masih ada yang gagal memasuki dunia kerja, maka akan ada pelatihan khusus. Setelah itu mereka nantinya diarahkan untuk menjadi agropreneur untuk menggarap lahan kosong. Agus mengatakan, lahan kita banyak yang kurang produktif. Mereka nantinya dapat diarahkan ke sana.
Target yang diharapkan, semua pihak sibuk bekerja, menghidupi keluarga, membangun bangsa, dan menjadi sejahtera. Dengan begitu, SDM negara menjadi unggul dalam kompetisi kelas dunia.