REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malala Yousafzai secara terbuka berbagi pengalaman tentang bagaimana dia mengatasi gangguan mental. Salah satu cara yang ia tempuh untuk mengatasi gangguan mentalnya adalah dengan bersikap terbuka dan meminta bantuan.
Aktivis Pakistan dan peraih Hadiah Nobel itu mengungkap bahwa selama ini dia telah berjuang mengatasi gangguan mental atas trauma di masa lalu. Namun, dia tidak merinci apa masalah pemicunya.
"Terbukalah untuk meminta saran atau perawatan medis (jika merasa memiliki gangguan mental), karena itulah kunci saya selama ini, bahkan jika Anda merasa masalah saya tidak terlalu besar. Saya tidak berpikir apakah saya sedang depresi atau gelisah, saya tetap akan terbuka dan minta saran kepada orang lain terkait masalah saya," kata Malala, dilansir Independent, Rabu (18/12).
Malala menilai, bersikap terbuka seperti meminta saran pendapat sangat penting guna memastikan apakah dirinya baik-baik saja atau tidak. Namun dalam hal ini, Malala menganjurkan agar meminta bantuan atau saran kepada orang terdekat, baik itu sahabat atau keluarga yang dipercaya.
"Itu dilakukan hanya untuk memastikan saya tidak apa-apa dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata dia.
Diketahui, Malala meraih nobel atas upayanya memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak. Ia memenangkan hadiah Nobel Perdamaian saat berusia 17 tahun, dan membuatnya menjadi penerima nobel termuda sepanjang sejarah.