REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics M Kuncoro Wibowo memperkirakan pendapatan perusahaan pada akhir tahun ini hanya mencapai Rp 1 triliun atau kurang dari target awal yang sebesar Rp 1,6 triliun. Kuncoro mengatakan 2019 merupakan tahun yang berat bagi banyak perusahaan lantaran banyaknya libur panjang hingga pemilihan umum (pemilu).
"Saya rasa semua teman-teman di logistik paham tahun ini sangat berat, libur panjang dan pemilu, itu cukup berat," ujar Kuncoro saat Ngopi BUMN di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (18/12).
Kuncoro menilai penyelenggaraan pemilu membuat banyak investor menahan diri dalam menjalankan aktivitas bisnis. Kuncoro menyebut, pendapatan terbesar perusahaan masih ditopang dari proyek bersama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan sumbangan sekira 50 persen dari total pendapatan BGR Logistics.
"Selain itu, perusahaan juga membidik peluang bisnis pengumpulan limbah elektronik dan akan menyasar sektor penyaluran kebutuhan rumah tangga dengan Unilever Indonesia," ucap Kuncoro.
Kuncoro menambahkan, berdasarkan laporan keuangan tahunan 2018, perusahaan meraih pendapatan Rp 1,21 triliun atau lebih besar dibanding 2017 yang sebesar Rp 1,12 triliun. Untuk laba akhir tahun lalu, kata Kuncoro, perusahaan berhasil mendapatkan Rp 61,1 miliar atau naik sedikit dari laba 2017 yang sebesar Rp 60,9 mliar. Kuncoro pesimistis laba tahun ini yang ditargetkan mencapai Rp 80 miliar dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tercapai. Ia memprediksi laba tahun ini hanya akan berkisar di angka Rp 50 triliun sampai Rp 60 triliun.
"Target pendapatan ahun depan Rp 1,7 triliun karena beberapa proyek BGR Logistics telah selesai kontruksi," kata Kuncoro menambahkan.