Kamis 19 Dec 2019 16:05 WIB

2020, Depok akan Tingkatkan Kualitas 126 Kampung KB

Keberadaan Kampung KB ada di seluruh wilayah di 11 kecamatan yang ada di Kota Depok.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana di salah satu Kampung KB (ilustrasi)
Foto: republika/mansyur faqih
Suasana di salah satu Kampung KB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Saat ini, Kota Depok telah memiliki 126 Kampung Keluarga Berencana (KB). Keberadaan Kampung KB ada di seluruh wilayah di 11 kecamatan yang ada di Kota Depok. Pada 2020, 126 Kampung KB akan ditingkatkan kualitasnya.

"Setiap kelurahan di 11 kecamatan ada dua Kampung KB. Artinya kita sudah memiliki 126 Kampung KB se-Kota Depok. Tahun depan, anggarannya bukan pembentukan Kampung KB, tetapi kami akan meningkatkan kualitas Kampung KB yang sudah terbentuk," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat Peresmian Kampung KB di RW 03, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Kamis, (19/12).

Baca Juga

Idris mengutarakan, pihaknya akan mengevaluasi keberadaan 126 Kampung KB. Apabila program tersebut dinilai berhasil maka Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan menambah lagi jumlah Kampung KB pada 2021. "Kami berharap semua pihak harus bersinergi agar program ini berjalan baik," harapnya.

Menurut Idris, ada delapan fungsi keluarga yang harus berjalan efektif, antara lain fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, serta pembinaan lingkungan. "Mari kita bina keluarga agar menjadi keluarga sakinah, mawadah, warohma (samawa)," terangnya.

Camat Cilodong, Supomo menuturkan, pembentukan Kampung KB RW 03 sudah yang ke-10. "Kampung KB ini tidak hanya mengatur masalah reproduksi, tetapi juga mengatur urusan untuk menyekolahkan dan menikahkan anak," tuturnya.

Dia menambahkan, selain juga warga di Kampung KB tersebut akan mendapatkan prioritas pelayanan. "Bagi warga Kampung KB yang belum punya KTP dan Akte akan di prioritaskan untuk mendapatkan beragam pelayanan, terutama pelayanan kesehatan," pungkas Supomo. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.

(QS. Al-Baqarah ayat 143)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement