Kamis 19 Dec 2019 17:12 WIB

Kendaraan di Terminal Guntur Dipastikan Laik Jalan

Kepala Terminal Guntur mengaku tidak akan memberangkatkan supir konsumsi alkohol

Petugas melakukan pengecekan kendaraan dan kesehatan sopir angkutan di Terminal Guntur, Kabupaten Garut, Kamis (19/12).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Petugas melakukan pengecekan kendaraan dan kesehatan sopir angkutan di Terminal Guntur, Kabupaten Garut, Kamis (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan pengecekan kelaikan kendaraan (ramp check) di Terminal Guntur, Kabupaten Garut, Kamis (19/12). Berbagai kendaraan antarkota antarprovinsi (AKAP) atau antarkota dalam provinsi (AKDP) diperiksa jelang Natal dan Tahun Baru, untuk memastikan kelaikannya.

Kepala Terminal Guntur, Sofyan Hidayat mengatakan, pihaknya melakukan tiga jenis kegiatan. Selain melakukan pengecekan kendaraan, petugas juga mengecek kesehatan sopir dan kenek bus, serta melaksanakan sosialisasi keselamatan kepada para pengemudi.

"Tujuannya berkeselamatan secara keseluruhan. Semua sehat dan selamat," kata dia, Kamis (19/12).

Dalam pengecekan kesehatan, para sopir dan kenek diambil sampel darah dan urinenya. Tujuannya, mengantisipasi penggunaan alkohol dan narkotika oleh pengemudi angkutan.

photo
Petugas melakukan pengecekan kendaraan dan kesehatan sopir angkutan di Terminal Guntur, Kabupaten Garut, Kamis (19/12).

Jika ditemukan pengemudi yang positif narkotika dan alkohol, kendaraan tidak akan diberangkatkan. Namun, sampai saat ini belum ditemukan pengemudi yang positif alkohol atau narkotika.

Petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Roro Rohendi mengatakan, selain melakukan pengecekan darah dan urine para sopir, pihaknya juga mengecek kadar tensi, gula darah, dan ampetamin. Hal itu dinilai sangat berpengaruh pada kondisi sopir saat mengemudikan kendaraan. Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru, minat masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan transportasi umum akan meningkat.

"Kita harus pastikan sopir dan kenek dalam keadaan fit dalam membawa penumpang. Misalnya ada sopir yang minum-minuman keras, akan ketahuan. Kalau ditemukan, kita teruskan ke PO Bus," kata dia.

Roro mengimbau, para sopir dan kenek tak mengonsumsi alkohol atau pun narkotika. Selain itu, pengemudi juga mesti menjaga pola makan, dengan mengonsumsi makanan bergizi. Yang paling penting, kata dia, sopir juga menjaga pola istirahat.

Menurut dia, tiga hal itu sangat memengaruhi tingkat konsentrasi dalam membawa kendaraan. "Kalau sudah capai, istirahat. Jangan memaksakan untuk terus bekerja," ujar dia.

Kepala Dishub Kabupaten Garut, Suherman mengatakan, pihaknya memiliki kewajiban untuk melakukan pengecekan kendaraan baik AKDP atau AKAP yang berasal dan menuju ke Kabupaten Garut. Hingga saat ini, lanjut dia, seluruh bus di Terminal Guntur dalam kondisi laik untuk beroperasi. Termasuk para sopir dan keneknya, dalam kondisi baik mulai kelengkapan surat-surat dan kesehatan.

Ia menyebutkan, Terminal Guntur memiliki armada sekitar 120 bus dan 87 elf. Menurut dia, seluruh kondisi bus dalam keadaan baik. Namun, pada Rabu (18/12) Dishub sempat melarang dua unit elf untuk beroperasi lantaran dinilai tak layak jalan.

"Satu unit remnya tidak optimal dan satunya surat-suratnya mati. Kita perintahkan mereka untuk memperbaiki terlebih dahulu sebelum dioperasikan kembali," kata dia.

Suherman memrediksi, jumlah penumpang yang akan menggunakan jasa transportasi bus atau elf selama musim libur Natal dan Tahun Baru akan meningkat 20 persen dari rata-rata per harinya. Karena itu, kesehatan para sopir juga harus dipastikan siap berkendara. Pemeriksaan kesehatan sopir dan kelaikan kendaraan akan terus dilakukan hingga 2 Januari 2020.

"Mudah-mudahan semua lancar," kata dia. Selain memeriksa kesiapan sopir dan kendaraan angkutan, Dishub juga telah menyiapkan posko Natal dan Tahun Baru di beberapa lokasi. Posko itu berada di jalur mudik dan jalur menuju tempat wisata.

Suherman juga mengimbau, pengguna kendaraan pribadi dan bus pariwisata yang berencana mengunjungi tempat wisata di Garut, untuk memastikan kendarannya siap. Pasalnya, kontur jalan di Kabupaten Garut umumnya berupa tanjakan dan turunan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement