Kamis 19 Dec 2019 19:00 WIB

Cerita Aksi Heroik Penyelamatan Korban Banjir Solok Selatan

Banjir di Solok Selatan mengakibatkan satu korban meninggal, 622 jiwa mengungsi.

Warga melintasi banjir yang merendam pemukiman di Kampung Tarandam, Nagari Pasar Muara Labuah, Kab.Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat (13/12/2019).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warga melintasi banjir yang merendam pemukiman di Kampung Tarandam, Nagari Pasar Muara Labuah, Kab.Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat (13/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrian Fachri

Banjir melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Solok Selatan (Solsel) pada Jumat (13/12) pekan lalu. Banjir mengakibatkan satu korban meninggal dunia, 622 jiwa mengungsi, 26 rumah rusak, dan satu unit jembatan roboh.

Baca Juga

Ada banyak kisah pilu dari warga yang terdampak banjir. Banyak warga yang kehilangan harta bendanya karena tak sempat mengevakuasi ke tempat aman. Tetapi, banjir Solok Selatan juga menyisakan kisah aksi heroik sejumlah pemuda yang dengan sigap menolong warga tanpa takut bahaya terseret derasnya luapan banjir.

Riski Ilahir (25) terekam video saat ia berani berenang melawan derasnya arus luapan banjir di Lubuak Jolok, Kampuang Tarandam, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan. Banjir pada Jumat lalu itu merupakan banjir ke empat dialami kampung Jolok selama dua bulan terakhir. Pertama 20 November, berikut 22 November dan juga 24 November.

Riski merupakan pemuda lulusan Fakultas Teknik Universitas Bakrie Jakarta pada 2015 lalu. Riski memang dikenal sebagai pemuda yang ramah dan mudah dekat dengan masyarakat banyak.

Riski tidak seorang diri melakukan aksi penyelamatan puluhan warga yang terkepung banjir pekan lalu. Ia bersama teman-temannya merentangkan tali beberapa meter. Melalui tali tersebut warga dibawa Riski menuju tempat aman dari banjir.

"Rasa takut itu sudah tidak ada. Karena demi menyelamatkan banyak anak-anak dan orang tua yang harus diselamatkan saat itu. Jadi saya dan teman-teman beranikan diri saja melompat ke dalam air," kata Riski.

photo
Wakil Bupati Solok Selatan bersama rombongan mengantarkan bantuan logistik dan kebutuhan warga terdampak banjir di Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan, Senin (16/12).

Di Kampung Tarandam sendiri terdapat 2.503 jiwa dari 583 kepala keluarga (KK). Riski merasa puas dapat membantu banyak warga menyelamatkan diri dari bahaya banjir.

Informasi yang diterima Republika dari Humas Pemkab Solok Selatan, Riski selama ini memang sudah terlatih berenang dan bela diri. Ia merupakan salah satu contoh pemuda Minang yang aktif dengan kegiatan masjid. Riski diketahui pernah menjadi pemenang kontes Uda Solok Selatan 2017 silam.

Selain Riski, aksi heroik menyelamatkan warga korban banjir juga dilakukan Wahyu dan Sertu TNI Mardi. Wahyu dan Mardi berani melompat ka aliran arus Sungai Batang Pulakek di Pakan Salasa, Kecamatan Pauh Duo Kabupaten Solok Selatan yang begitu deras pasca banjir.

Wahyu dan Mardi berani melompat ke sungai saat melihat seorang balita hanyut terseret air sungai. Korban terseret sekitar sejauh 1,5 kilometer. Aksi heroik Wahyu ini terekam kamera ponsel warga.

Dari rekaman video, ia terlihat nekad terjun ke aliran sungai yang deras untuk menyambut korban yang terseret arus aliran sungai. Sementara, Sertu Mardi menunggu di bawah jembatan.

Aksi nekad Wahyu ini mengakibatkan kaki kanannya terkilir hingga bengkak karena terjun ke aliran sungai persis berada di dekat batu. Meski begitu, Wahyu tak mempersoalkan cedera yang ia alami setelah melompat ke sungai tersebut.

Baginya menyelamatkan korban yang merupakan balita jauh lebih penting. Wahyu mengakui dirinya kenal dengan korban yang diketahui bernama Aldi (3 tahun). Kedua orang tua balita bernama Didik Irwan dan Nia yang merupakansahabatnya. Saat kejadian, Wahyu sedang bekerja di bengkelnya.

"Saya diteriaki ada orang hanyut, ternyata anak Irwan. Saya kejar dan tinggalkan pekerjaan. Persis aliran sungai di belakang lokasi bengkel tempat saya kerja," ucap Wahyu.

Setelah mendengar teriakan ada yang hanyut, Wahyu bergerak menuju ke tepian aliran sungai. Awalnya Wahyu hanya melihat sandal korban. Setelah tubuh Aldi terlihat dengan mengunakan kaos warna merah, Wahyu memutuskan untuk terjun ke sungai.

Awalnya, Wahyu tidak dapat meraih Aldi. Aldi sempat hilang lagi ditelan air sungai. Wahyu kemudian lari ke atas kembali mencari. Setelah melihat Aldi lagi, Wahyu kembali melompat ke sungai.

Percobaan kedua, Wahyu dapat meraih Aldi. Usai meraih tubuh korban, lantas Wahyu juga ikut terseret aliran sungai sekitar 10 meter hingga ke bawah jembatan. Beruntung, Sertu Mardi telah mengantisipasi dengan menunggu di ujung jembatan.

Wahyu dan korban dapat diraih Sertu Mardi. Kemudian, korban dievakuasi. Bertepatan mobil ambulans lewat dan dihentikan warga. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Labuh.

Sayangnya, Aldi tidak dapat lagi diselamatkan setelah dibawah ke RSUD. Aldi merupakan warga Jorong Durian Tigo Capang, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan. Aldi terseret arus saat melintas di jembatan dan tergelincir.

photo
Foto udara kondisi banjir yang merendam pemukiman di Kampung Tarandam, Nagari Pasar Muara Labuah, Kab.Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat (13/12/2019).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement