Kamis 19 Dec 2019 20:27 WIB

Kementerian BUMN Ungkap Alasan Perubahan Direksi Antam

Perubahan model bisnis membuat Antam diubah susun direksinya.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Kementerian BUMN resmi mengubah susunan komisaris dan direksi PT Antam, Kamis (19/12).
Foto: Tahta Aidila/Republika
Kementerian BUMN resmi mengubah susunan komisaris dan direksi PT Antam, Kamis (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN menyampaikan perubahan direksi di tubuh PT Aneka Tambang Tbk atau Antam bertujuan untuk penyegaran. "Penyegaran karena ada perubahan model bisnis dan transformasi bisnis," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/12).

Arya menyebut perubahan juga diharapkan mendorong realisasi sejumlah proyek Antam yang selama ini tak kunjung rampung seperti pabrik Nickel Pig Iron (NPI) Blast Furnace di Halmahera Timur. Arya mengatakan proyek tersebut sejatinya sudah bisa beroperasi namun belum juga terealisasi lantaran pembangkit listrik untuk pabrik tersebut belum dibangun.

Baca Juga

"Ada proyek terbengkalai seperti feronikel di Halmahera Timur di mana pabrik sudah jadi tapi listriknya belum ada," lanjutnya.

Arya menilai Kementerian BUMN memilih direksi yang mampu melakukan eksekusi secara cepat dalam proyek tersebut. Arya menambahkan, direksi baru juga dipacu menyelesaikan proyek pembangunan Smelter Grade Alumina (SGA) yang dikerjakan Antam bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) di Mempawah, Kalimantan Barat, senilai 850 juta dolar AS dengan target penyelesaian tahun ini.