REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Suasana bahagia kembali dirasakan masyarakat Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah. Mereka adalah pengungsi Ambon yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kegembiraan warga karena Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan UPZ Bank DKI datang membawakan bantuan air bersih sebanyak 10 ribu liter lengkap dengan tandon dan sarana pendukungnya.
“Alhamdulillah, hari ini kami dari BMH bersama dengan UPZ Bank DKI dapat menyapa warga di Desa Liang yang sejak 3 bulan terakhir belum di sapa air hujan. Kondisi itu menjadikan mereka sangat tergantung dengan bantuan suplai air bersih. Hal ini karena memang mereka tinggal di atas gunung dengan kondisi tanah yang berupa batu karang,” terang Kepala BMH Perwakilan Maluku Ali Ikrom Tihurua, Kamis (19/12), seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Warga mengisahkan, jika belum datang musim hujan, maka air harus dibeli. Karena tidak mungkin ada sumber air di tanah yang seperti itu. Bahkan dikenal istilah yang umum di masyarakat bahwa mereka lebih rela lapar daripada tidak bertemu air bersih.
“Terima kasih kepada BMH dan UPZ Bank DKI atas kiriman bantuan air bersih lengkap dengan tandonnya, sehingga hari ini kami tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengkonsumsi air bersih. Selama ini beginilah kehidupan kami, tidak ada air bersih. Kami lebih baik lapar daripada tidak bertemu air bersih. Sekali lagi terima kasih,” ungkap seorang warga bernama Nurlia Ode.
Selain menyalurkan bantuan air bersih BMH juga akan memberikan bantuan untuk kebutuhan rumah tangga bagi warga yang masih memilih mengungsi karena trauma dengan gempa yang, menurut mereka, sewaktu-waktu bisa saja kembali terjadi.