REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Wahid Foundation yang bekerja sama dengan Lembaga Studi Sosial dan Agama mengajak generasi milenial di Semarang, Jawa Tengah, memperkuat toleransi dan wawasan keberagaman dengan menggelar kegiatan Wisata Lintas Agama.
Dalam kegiatan yang bertajuk "Merajut Kebersamaan Dalam Keberagaman Terwujudnya Perdamaian Antarumat Beragama" itu, puluhan pelajar SMA Negeri 13 Semarang, Kamis (19/12), diajak berkunjung ke tempat-tempat peribadatan seperti Gereja Katedral Semarang, Pura Agung Giri Natha, Sanggar Kepercayaan Sapta Darma, serta Vihara Buddhagaya Watugong.
Mauliya Risalaturrohmah selaku pendamping dari Wahid Foundation menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program pendampingan dari pihaknya yakni Sekolah Damai, dan SMA Negeri 13 menjadi salah satu dari lima sekolah yang terpilih.
Melalui kegiatan ini, Wahid Foundation juga mengedukasi generasi milenial terkait dengan isu intoleransi dan radikalisme yang bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Toleransi dan keberagaman antarumat beragama perlu dikenalkan kepada mereka, harapannya setelah mengikuti kegiatan ini mereka tidak canggung dan tidak curiga atau takut untuk berteman atau bersahabat dengan yang berbeda agama," katanya.
Menurut dia, dengan berkunjung ke tempat ibadah agama lain tidak akan mengurangi esensi keimanan manusia kepada Tuhan.
"Kami juga berharap para peserta kegiatan ini mempromosikan kedamaian dan toleransi antarumat beragama dengan memposting foto-foto kegiatan ke akun media sosial masing-masing," ujarnya.
Pastor Paroki Gereja Katedral Semarang, Romo Yoseph Herman Singgih Sutoro, mengapresiasi upaya Wahid Foundation dalam menjaga toleransi dan keberagaman beragama. "Saya mengapresiasi kegiatan positif ini, dan semoga bisa terus dilanjutkan untuk membangub persaudaraan antarumat beragama yang sudah terjalin baik," katanya.
Menurut dia, perbedaan antarumat beragama itu merupakan sesuatu yang tidak bisa terhindarkan karena Tuhan menciptakan segala sesuatu itu dengan keanekaragaman dan masing-masing mempunyai pribadi dan keunikan. "Oleh karena itu, kita perlu menghargai keanekaragaman, menghormati dan menjaganya sebagai keagungan dari Tuhan," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang peserta Wisata Lintas Agama, Kezya Dinastya, mengaku bisa lebih belajar mengenai toleransi antarumat beragama secara langsung.