REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelawak tunggal Muhadkly Acho menjadi konsultan komedi dalam sinema 'Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan'. Acho memasukkan humor dengan hati-hati karena sejumlah komedi juga menjadi bagian penting dalam cerita.
"Bukan sekadar lucu, tetapi ada beban story di mana komedi dipakai untuk menarik gerbong cerita. Kesulitannya karena tema yang diusung cukup berat jadi memilihnya lebih hati-hati, beberapa kali diganti," kata Acho.
Menurut Acho, sebagian lawakan dalam komedi menjadi lucu dengan adanya 'korban', tetapi hal itu malah berpotensi sensitif dan bergesekan dengan tema. Revisi berulang kali dilakukan supaya penonton tidak salah menginterpretasikan lelucon.
Dia mengatakan, sutradara Ernest Prakasa tidak mau sekadar memasukkan banyak pelawak tunggal yang melucu di adegan. Justru, dalam 'Imperfect', kelucuan tidak hanya datang dari para komedian tunggal yang terlibat.
Produser Starvision, Chand Parwez Servia, mengatakan humor 'Imperfect' tidak cuma 'tempelan', melainkan hadir dalam porsi seimbang. Komedi membuat isu berat tentang bodyshaming menjadi ringan dan menghangatkan hati.
Dia berharap 'Imperfect' yang tayang di bioskop Indonesia mulai 19 Desember 2019 bisa menyasar semua kalangan. Bukan cuma penonton perempuan saja yang merasa terkait dengan cerita di film 13 tahun ke atas tersebut, tetapi juga para lelaki.
"Saya selalu bahagia bekerja sama dengan Ernest dan Meira karena filmnya menyuarakan hal-hal positif. Kami ingin menghadirkan film hiburan akhir tahun untuk keluarga, sekaligus mengampanyekan sesuatu yang baik," kata Parwez.