Kamis 19 Dec 2019 23:09 WIB

PB ISSI: BMX Indonesia Berpotensi Tampil di Olimpiade

Saat ini, BMX Indonesia berada di urutan 16 dunia.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Budi Saputra di Jakarta, Kamis (19/12).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Budi Saputra di Jakarta, Kamis (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kans cabang olahraga (cabor) sepeda BMX Indonesia tampil di ajang Olimpiade 2020 Tokyo semakin terbuka. Itu karena skuat Merah-Putih berada di posisi strategis soal urutan dunia.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), Budi Saputra mengatakan, BMX Indonesia berada di urutan 16 dunia. Kesempatan semakin terbuka karena di posisi yang lebih tinggi, ada Jepang di urutan 15 yang otomatis lolos ke olimpiade karena berstatus tuan rumah.

"Di atasnya lagi ada Rusia, mereka nggak akan ikut Olimpiade karena di-banned (karena kasus doping). Otomatis kami lebih diuntungkan," kata Budi saat ditemui di Jakarta, Kamis (19/12).

Akan tetapi, Budi enggan menyebutkan satu nama atlet yang paling berpotensi tampil di ajang olahraga tertinggi dunia tersebut. Menurutnya, semua atlet memiliki kesempatan yang sama dalam kualifikasi. "Nggak boleh ngomong sekarang. Mungkin (atlet) yang lebih muda, mungkin ya. Itu aja dulu clue-nya, kita lihat kondisi mereka juga di world champion," ujarnya.

Jelang Olimpiade 2020, BMX Indonesia disibukkan dengan rangkaian kompetisi tingkat dunia dan regional. Budi menyampaikan, setidaknya terdapat lima kejuaraan dunia, satu kompetisi lingkup Asia, dan tiga turnamen Asia Tenggara.

Budi mengaku optimistis BMX dapat lolos ke olimpiade meski tak mendulang hasil maksimal di SEA Games 2019. Baginya, kompetisi tingkat Asia Tenggara bukan tolak ukurnya. Di satu sisi, ia mengakui bahwa BMX gagal memenuhi target Asia Tenggara. "SEA Games buat saya bukan parameter. Kalau bicara target memang gagal, karena pada saat itu mental atlet down. Itu yang membuat kami berat dapat medali," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement