Kamis 19 Dec 2019 23:45 WIB

6,3 Ton Miras Tradisional Dimusnahkan di Maluku

6,3 ton minuman keras jenis sopi ini disitas selama operasi penyakit masyarakat.

Miras, ilustrasi
Miras, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON  -- Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa bersama Forkompimda setempat melakukan pemusnahan 6,3 ton minuman keras tradisional jenis sopi yang disita polisi selama melakukan operasi penyakit masyarakat.

"Lebih 6.000 liter minuman keras tradisional yang kita musnahkan. Itu pertanda kita perang terhadap minuman keras dan narkoba yang mengganggu generasi muda maupun keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Kapolda di Ambon, Kamis (19/12).

Minuman keras jenis sopi merupakan produk lokal yang harus bisa dikendalikan, jangan sampai membuat kekacauan dan semua elemen masyarakat diajak untuk bersama-sama menjaga ketenangan negara, bangsa, dan masyarakat.

"Kalau ribuan liter yang dimusnahkan ini, harusnya ada tersangkanya dan itu ditangani Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease serta polres jajaran," kata Kapolda.

Sebanyak 6.319 liter minuman keras tradisional jenis sopi ini diamankan polisi saat melakukan operari Pekat 2019 sejak 5-14 Desember 2019.

Menurut Irjen Royke, minuman keras tersebut merupakan hasil penyitaan polres jajaran Polda Maluku, di antaranya Satuan Reserse Narkoba Polresta Ambon, Polsek Nusaniwe, Polsek Leitimur Selatan, dan Polsek Kawasan Pelabuhan Yos Sudarso.

Termasuk di dalamnya Polsek Salahutu, Leihitu Barat, dan Polsek Saparua, kecuali untuk Polsek Pulau Haruku dan Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah, tidak ditemukan penyitaan minuman keras.

Minuman keras tradisional yang dikemas baik dalam jerigen ataupun plastik sebanyak 6,3 ton ini bila dijual ke pasaran maka nilainya bisa mencapai ratuan juta hingga miliaran rupiah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement