Jumat 20 Dec 2019 04:30 WIB

3000-an Eks Kombatan dan Anggota GAM akan Kumpul 23 Desember

Komite Peralihan Aceh minta pertemuan eks kombatan dan anggota GAM tak dicurigai.

Mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mengikuti upacara penurunan bendera Bintang Bulan. Silaturahim mantan kombatan dan anggota GAM akan digelar pada 23 Desember 2019.
Foto: Antara/Ampelsa
Mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mengikuti upacara penurunan bendera Bintang Bulan. Silaturahim mantan kombatan dan anggota GAM akan digelar pada 23 Desember 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sebanyak 3.000-an eks kombatan dan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang tergabung dalam Komite Peralihan Aceh (KPA) dan bukan anggota akan menghadiri pertemuan internal dalam rangka silaturahim dan konsolidasi. Juru Bicara KPA Azhari Cage mengatakan, acara tersebut akan digelar 23 Desember 2019.

"Kegiatan dipusatkan di kompleks Makam Pahlawan Nasional Tgk Chik Ditiro dan Wali Nanggroe Tgk Hasan Ditiro, Meurue, Aceh Besar," ujar Azhari di Banda Aceh, Kamis.

Mantan Anggota DPR Aceh itu menyebutkan pertemuan hanya sebagai ajang reuni sesama GAM dan eks kombatan yang dulu pernah berjuang bersama di hutan dan gunung di Aceh.  Kegiatan ini sudah lama direncanakan, tetapi baru sekarang terlaksana.

"Tujuan pertemuan ini untuk menguatkan silaturahmi dan persatuan sesama eks kombatan dan GAM," kata Azhari.

Azhari menegaskan bahwa tidak ada agenda politik dalam pertemuan tersebut. Kegiatan murni silaturahim karena pemilihan presiden dan legislatif sudah selesai. Begitu juga dengan pilkada yang masih lama digelar, antara 2022 atau 2024.

Pada kegiatan tersebut, selain sambutan Ketua KPA Muzakir Manaf, Wali Nanggroe Malik Mahmud, dan tokoh perjuangan, akan dirangkai dengan penyerahan santunan untuk anak yatim serta ditutup doa bersama. Ia berharap pertemuan eks kombatan dan GAM seluruh Aceh tidak perlu dicurigai.

"Kami berharap aparat keamanan ikut mendukung menyukseskan kegiatan tersebut," kata Azhari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement