Jumat 20 Dec 2019 07:12 WIB

Din Sambut Baik Imbauan Menag Soal Jangan Sweeping

Imbauan itu tidak hanya untuk Natal, tetapi juga untuk perayaan agama lain.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andi Nur Aminah
Din Syamsuddin (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Din Syamsuddin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syamsuddin Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin menyambut baik imbauan Menteri Agama Fachrul Razi yang meminta ormas tidak sweeping atribut jelang natal dan tahun baru. Menurutnya imbauan itu tidak hanya untuk natal, tetapi juga untuk perayaan agama lain. "Itu bagus (imbauan pemerintah tidak sweeping, Red) tidak hanya Natal, Ramadhan, kapan saja ya," kata Din di Jakarta, Kamis (19/12).

Ia sepakat bahwa di dalam kehidupan majemuk tidak boleh ada yang mengambil langkah sendiri. Oleh karena itu dia menyarankan agar perangkat hukum konsekuen dalam menegakkan hukum.

Baca Juga

"Sering main hakim sendiri, lantaran penegakan hukum yang lemah, sehingga rakyat mengambil caranya sendiri. Saya tak bisa menerima sweeping, bentuk kekerasan karena bertentangan dengan nilai agama," ujarnya.

Sebelumnya Menteri Agama Fachrul Razi mengimbau tidak ada razia atau sweeping terhadap atribut natal jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020. Fachrul pun mengajak semua pihak untuk saling menghormati dan menghargai umat kristiani yang akan merayakan Hari Natal.

"Kalau untuk sweeping itu jangan, kita sepakat tidak sweeping, karena itu menimbulkan keadaan tidak baik," ujar Fachrul di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (18/12).

Fachrul tidak mempersilakan jika ada pihak yang tidak sepakat dengan penggunaan atribut natal. Kendati demikian, ia berharap pendapat tersebut tidak kemudian dipaksakan kepada orang lain

"Semua orang mengungkapkan pendapat silakan saja tapi kalau ada pendapat orang yang berbeda jangan marah gitu, semua sudah biasa kok itu, memberikan toleransi juga teman-teman kristiani bisa menjaga perasaan tidak berlebihan," ujar Fachrul. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement