REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero kembali mengaliri listrik delapan desa di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Hal ini sesuai dengan target Rasio Elektrifikasi 100 persen yang terus digenjot PLN hingga tahun 2020 utamanya LiSa (Listrik Desa).
"Warga dari delapan desa di Kabupaten Majene patut berbahagia karena kini desanya benderang," kata Manager PLN UP3 Mamuju, Setiyawan pada peresmian penyalaan listrik secara simbolis di Desa Paminggalan Majenamelalui keterangan resminya di Makassar, Jumat (20/12).
Adapun delapan desa tersebut yaitu Desa Paminggalan, Kec. Sendana, Desa Limboro, Kec. Sendana, Desa Banua Adolang, Kec Pamboang Desa Betteng, Kec. Pamboang, Desa Panggalo, Kec. Ulumanda, Desa Tandeallo, Kec. Ulumanda, Desa Ulumanda, Kec. Ulumanda dan Desa Popenga, Kec. Ulumanda.
PLN membangun infrastruktur hingga 62,03 kilometer (km) Jaringan Tegangan Menengah (JTM), 19,86 km Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan 18 buah gardu distribusi dengan potensi 775 pelanggan.
Setyawan menyampaikan Tantangan yang sering dihadapi PLN adalah akses jalan yang rusak dan medan terjal. Bahkan kerap kali petugas PLN membutuhkan kendaraan khusus guna menjangkau desa tersebut. "Tetapi hal itu bukan menjadi halangan bagi petugas PLN untuk menjalankan tugas mulia ini," kata Setyawan.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Majene,Fahmi Massiara menyampaikan ucapan syukurnya karena listrik telah menerangi delapan desa di Majene. Masuknya listrik ke desa-desa ini, kata Fahmi dinilai dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan
"Masyarakat sudah dapat menikmati listrik untuk menunjang pekerjaan serta anak-anak dapat belajar lebih lama di malam hari," katanya. Di penghujung acara peresmian, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UP3 Mamuju juga memberi bantuan berupa gratis pasang baru listrik untuk masjid.