Jumat 20 Dec 2019 17:22 WIB

Polisi Buru NR Tersangka Penipuan Berkedok Umrah

Polisi telah menetapkan NR sebagai tersangka penipuan berkedok umrah.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Teguh Firmansyah
Travel Haji dan Umrah (ilustrasi)
Foto: Antara
Travel Haji dan Umrah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pihak kepolisian Polresta Banyumas telah menetapkan seorang tersangka dalam kasus dugaan penipuan yang berkedok umroah. Orang yang ditetapkan sebagai tersangka berinisial NR, yang merupakan pengasuh perempuan pondok pesantren di Desa Kemitug Lor Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas.

''Kita sudah tetapkan NR sebagai tersangka. Penetapan tersangka dilakukan setelah kita memeriksa sejumlah saksi pelapor dan sejumlah alat bukti,'' jelas Kapolresta Banyumas AKBP Whisnu Caraka, Jumat (20/12). 

Baca Juga

Meski demikian, dia mengaku, hingga kini masih belum berhasil menangkap tersangka. ''Kami masih melacak keberadaan tersangka. Termasuk juga suaminya,'' jelasnya.

Mengenai status RD yang merupakan suami tersangka, Kapolresta mengaku sejauh ini baru NR yang ditetapkan sebagai tersangka. Hal ini mengingat beberapa saksi pelapor menyebutkan yang banyak berperan dalam kegiatan dugaan penipuan itu adalah NR.

''Namun tidak menutup kemungkinan RD juga kelak ditetapkan sebagai tersangka. Terutama bila nanti pasangan tersebut berhasil kita temukan,'' jelasnya.

Sebagaimana diketahui, ratusan warga diduga menjadi korban penipuan yang dilakukan biro jasa perjalanan umrah yang dikelola oleh pasangan suami isteri RD dan NR.

Beberapa korban yang sempat menggeruduk kediaman tersangka di pesantren Desa Kemutug Lor, mengaku telah menyetorkan sejumlah uang untuk biaya perjalanan umroh.

Namun hingga berbulan-bulan setelah uang disetorkan, warga tidak juga diberangkatkan ke Tanah Suci. Bahkan sejak sekitar sebulan silam, tersangka tidak lagi berada di rumahnya. Nomor telepon keduanya, juga sudah tidak bisa dihubungi lagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement