REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Otoritas Filipina menangkap 342 warga China yang bekerja di tempat perjudian ilegal di negara tersebut pada Kamis (19/12) malam waktu setempat. Filipina tengah menggencarkan operasi penertiban industri judi dan gim tak berizin.
Perusahaan judi tempat 342 warga Cina bekerja itu sebenarnya terdaftar. Namun, ia belum memperoleh izin operasi dari regulator Filipina.
Kepala Divisi Intelijen Biro Imigtasi Filipina Fortunato Manahan mengatakan pihaknya turut mencurigai adanya kegiatan ilegal lain di perusahaan tersebut. "Kami memiliki alasan untuk mencurigai bahwa perusahaan adalah kedok untuk kegiatan siber ilegal dan penipuan investasi," ujarnya.
Manahan tak menjelaskan lebih terperinci mengenai hal tersebut. Pada 2016, Filipina mulai mengatur pedoman perizinan bagi mereka yang hendak membuka bisnis gim daring.
Kebijakan itu memang membawa angin segar bagi perekonomian Filipina. Sebab terdapat aliran dana yang masuk ke negara tersebut. Namun sejak saat itu, bisnis judi dan gim ilegal yang menarik sejumlah besar migran China turut menjamur.
Tempat bisnis ilegal jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang legal. Mereka pun tak menyetor kewajiban pajak.
Badan-badan penegak hukum dan pemerintah China mencurigai beberapa di antara warganya yang masuk ke Filipina adalah pelaku kejahatan, termasuk pencucian uang.
Pada Agustus lalu Kamboja memperhatikan tekanan China untuk melarang perjudian daring, karena hal itu telah menarik investasi dan kejahatan China ke negara tersebut.