Jumat 20 Dec 2019 17:37 WIB

Brasil Siapkan RUU Legalkan Penambangan di Cagar Alam

Presiden Brasil ingin penambangan dilegalkan di cagar alam yang dihuni suku asli.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Presiden Brasil Jair Bolsonaro
Foto: AP Photo/Eraldo Peres
Presiden Brasil Jair Bolsonaro

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan telah mempersiapkan rancangan undang-undang (RUU) untuk melegalkan penambangan di kawasan cagar alam yang dilindungi dan dihuni suku asli. RUU hanya perlu dikirim ke Kongres untuk dipertimbangkan. 

Bolsonaro mengatakan jika nanti RUU itu diratifikasi, masyarakat adat harus tetap diizinkan bertani secara komersial di kawasan tersebut. Saat ini praktik demikian dilarang. 

Baca Juga

Dia mengungkapkan penduduk asli juga harus dilibatkan dalam upaya untuk memperluas produksi daging sapi di Brasil. "Orang Indian akan dapat melakukan apapun di lahannya seperti yang dilakukan petani," kata Bolsonaro pada Kamis (19/12). 

Bolsonaro telah menyerukan agar masyarakat adat berasimilasi dengan masyarakat Brasil. Alasannya, karena tidak adil jika mereka dipaksa hidup dalam kesengsaraan secara terpisah.

Namun, banyak suku mengaku bahwa mereka menerima dan mengalami lebih banyak aksi penyerangan oleh para penebang, petani, dan penambang. Retorika Bolsonaro dianggap merupakan pemicu utama aksi-aksi tersebut. 

Pada November lalu, Pemerintah Negara Bagian Maranhao, Brasil, telah membentuk satuan tugas (satgas) polisi untuk melindungi suku Guajajara dari serangan penebang liar di hutan Amazon. Satgas dibentuk setelah salah satu tokoh dari suku tersebut ditembak mati oleh penebang liar. 

Gubernur Maranhao Flavio Dino mengatakan mengingat tak ada lembaga federal yang melindungi masyarakat adat di negaranya, satgas tersebut akan bekerja sama dalam keadaan darurat dan memerangi pembalakan liar di tanah konservasi.

"Kami menganggap serius membela hak-hak masyarakat adat dan ingin membantu. Kami tidak memaafkan etnosida," ujar Dino melalui akun Twitter pribadinya. 

Pada 2012, Guajajara sepakat membentuk sebuah unit atau satgas untuk melindungi hutan Amazon. Mereka melakukan patroli di wilayah yang luas. Pada September lalu, Reuters sempat mewawancarai Paulino Guajajara yang berusia 20-an tahun.

Dia mengatakan melindungi hutan dari penyelundup telah menjadi tugas berbahaya. Tapi sukunya tak boleh menyerah pada rasa takut. "Saya kadang-kadang takut, tapi kita harus mengangkat kepala dan bertindak. Kami di sini bertarung," kata Paulino.

Paulino mengungkapkan tugas dia dan anggota suku lainnya adalah melindungi tanah Amazon dan kehidupan di atasnya, termasuk hewan-hewan di dalamnya. "Ada banyak kerusakan alam yang terjadi, pohon-pohon bagus dengan kayu sekeras baja ditebang dan diambil. Kita harus melestarikan kehidupan ini untuk masa depan anak-anak kita," ujarnya. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement