Jumat 20 Dec 2019 21:18 WIB

Kemenag Papua Intensifkan Komunikasi Jaga Kondusivitas

Komunikasi diintensifkan pascapenangkapan terduga teroris.

Suasana permukiman penduduk di sekitar Pelabuhan Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Senin (2/9/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Suasana permukiman penduduk di sekitar Pelabuhan Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Senin (2/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA— Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua, Amsal Yowei, menyatakan terus menjalin komunikasi dengan para pemangku kepentingan di Sentani, Kabupaten Jayapura, setelah penangkapan terduga teroris beberapa waktu lalu oleh aparat kepolisian.

"Kami terus menjalin komunikasi dengan para pihak terkait isu teroris ataupun terduga teroris di Kabupaten Jayapura," katanya di Kota Jayapura, Papua, Jumat (20/12). 

Baca Juga

Amsal mengatakan komunikasi itu bukan saja dilakukan dengan pihak berwajib yang mempunyai domain persoalan melainkan juga dengan para pemuka agama, tokoh masyarakat, adat dan pemuda setempat.

"Berdasarkan komunikasi dan laporan dari Kepala Kanwil Kemenag Kabupaten Jayapura dan juga dengan pihak aparat, terduga teroris itu sudah dikirim ke luar Papua," katanya.

Untuk mencegah agar tidak terjadi penyebaran paham radikal ataupun terorisme, Amsal mengklaim bahwa para penyuluh agama dari Kanwil Kemenag tingkat kabupaten terus melakukan tugas-tugasnya.

"Tentunya para penyuluh agama dari Kanwil Kemenag tetap menjalankan tugasnya tetap memberikan pembinaan dan pelayanan kepada umatnya masing-masing. Laporan terakhir bahwa kondisi di Sentani dalam situasi yang kondusif, aman dan nyaman," katanya.

Berkaitan dengan persoalan itu, Amsal berharap jelang perayaan Natal 25 Desember 2019 dan Tahun Baru 2020, situasi yang aman dan damai di Kabupaten Jayapura dan Papua pada umumnya tetap terjaga, warga tidak cepat terprovokasi dengan isu yang bisa memecah belah kerukunan umat beragama.

"Kami tetap bangun koordinasi dengan pihak keamanan dan juga dengan pemerintah setempat, agar perayaan Natal dan tahun baru ini berjalan aman dan lancar, tentunya ini perlu dukungan dari para tokoh lintas agama," katanya.*

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement