REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta menempatkan tim urai di kawasan wisata yang diwaspadai dapat terjadi lonjakan pengunjung saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tim ini merupakan gabungan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Yogyakarta, Satpol PP hingga Polresta Yogyakarta.
"Malioboro, Keraton dan Pakualaman, di sekitar Taman Pintar, Gembira Loka Zoo dan masuk Kotagede, itu kawasan wisata yang kita waspadai. Itu akan kita urai," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Yogyakarta, Windarto di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Jumat (20/12).
Ia menjelaskan, penguraian kepadatan arus lalu lintas ini juga akan dilakukan di gereja-gereja yang ada di Yogyakarta. Penguraian di kawasan gereja ini dilakukan mulai 24 Desember.
"Penguraian kita lakukan di Kotabaru, gereja di Jalan Wahidin, Jalan Bhayangkara, Jalan Sangaji. Itu yang menjadi fokus kita untuk penguraian karena di gereja-gereja itu sangat tinggi (kepadatan arusnya)," jelas Windarto.
Sementara, pada Tahun Baru, penguraian kepadatan arus ini akan difokuskan di kawasan Malioboro, Tugu hingga sepanjang Jalan Laksda Adisutjipto. Pada malam Tahun Baru, lanjutnya, puncak keramaian akan terjadi di Titik Nol Kilometer.
"Malioboro akan dilakukan penutupan pada saat pergantian tahun, mulai jam 18.00 WIB. Tahun kemarin penutupan terlambat. Jadi ada kendaraan yang terjebak dan tidak bisa keluar," jelasnya.
Kepala Pendidikan dan Rekayasa Satlantas Polresta Yogyakarta, Marijan mengatakan, petugas sendiri sudah disiapkan untuk melakukan pengamanan saat musim Nataru. Diharapkan, wisatawan yang datang ke Yogyakarta bisa menikmati kunjungannya dengan nyaman dan aman.
"Petugas sudah disiapkan semuanya. Termasuk mulai kemarin itu pos pelayanan dan pengamanan sudah didirikan," katanya.
Selain itu, disiapkan tempat parkir alternatif di GOR Among Rogo dan di Gembira Loka Zoo bagi bus pariwisata. Dari tempat parkir alternatif tersebut, disediakan shuttle dengan armada Trans Jogja untuk membawa wisatawan menuju destinasi wisata di dalam kota.
"Bus wisata bisa masuk, cuma diatur supaya tidak terjadi kemacetan di tengah kota. Bukan tidak boleh masuk, tapi kita membuat di Kota Yogya ini wisatawannya tidak boleh kendor," kata Marijan.