REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- PT Pertamina (Persero) mengantisipasi peningkatkan permintaan penggunaan elpiji di wilayah Priangan Timur jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pertamina telah menyiapkan penambahan pasokan liquefied petroleoum gas (LPG) atau elpiji subsidi 3 kilogram untuk wilayah Priangan Timur, yang diproyeksikan meningkat hingga 20 persen dari pasokan normal.
Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami mengatakan, pelonjakan penggunaan elpiji diperkirakan meningkat untuk masyarakat merayakan hari besar keagamaan Natal, sekaligus momen untuk berkumpul bersama keluarga dan teman, serta berlibur. Menurut dia, penambahan itu akan disalurkan secara bertahap setiap minggunya selama Desember 2019.
"Priangan Timur menjadi wilayah strategis bagi masyarakat untuk berlibur. Banyaknya wisatawan di Priangan Timur, turut memicu aktivitas memasak dan kebutuhan akan elpiji," kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (20/12).
Dewi mengatakan, terdapat 99 agen elpiji Subsidi Siaga yang akan menyalurkan elpiji subsidi. Sementara dari angka tersebut, sebanyak 59 Agen elpiji Subsidi berada di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
Selain itu, lanjut dia, masyarakat juga bisa mendapatkan elpiji nonsubsidi seperti Bright Gas 5,5 kilogram atau elpiji 12 kilogram di geras seperti minimarket modern. Pemesanan elpiji nonsubsidi juga bisa dilakukan dengan layanan Pertamina Delivery Service, dan bisa juga ditemukan di sejumlah SPBU.
Ia mengimbau masyarakat yang tergolong mampu untuk tidak menggunakan elpiji subsidi 3 kilogram. "Kami sudah menyediakan Bright Gas dan elpiji 12 kilogram di beberapa outlet dan SPBU,” ujar dia.
Dewi menambahkan, pihaknya juga telah mengaktifkan Satuan Tugas Nataru sejak 15 November 2019 dan akan berakhir pada 8 Januari 2020. Pada periode satgas ini, Pertamina memastikan kesiapan pasokan elpiji subsidi dan nonsubsidi Bright Gas, serta BBM bagi masyarakat.