Sabtu 21 Dec 2019 12:19 WIB

Rusia Kembali Veto Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Suriah

Untuk ke-14 kalinya Rusia memveto resolusi Dewan Keamanan PBB soal Suriah

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Pengungsi Suriah bersiap meninggalkan negaranya untuk mencapai Arsal, kota perbatasan Lebanon Kamis (28/6). Untuk ke-14 kalinya Rusia memveto resolusi Dewan Keamanan PBB soal Suriah. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Bilal Hussein
Pengungsi Suriah bersiap meninggalkan negaranya untuk mencapai Arsal, kota perbatasan Lebanon Kamis (28/6). Untuk ke-14 kalinya Rusia memveto resolusi Dewan Keamanan PBB soal Suriah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Rusia, yang didukung oleh China, pada Jumat (20/12) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB untuk ke 14 kalinya sejak dimulainya konflik Suriah pada 2011. Rusia memveto untuk memblokir distribusi bantuan lintas perbatasan dari Turki dan Irak ke jutaan warga sipil Suriah.

Resolusi yang dirancang oleh Belgia, Kuwait, dan Jerman memungkinkan penyaluran kemanusiaan lintas perbatasan satu tahun lagi dari dua titik di Turki dan satu di Irak. Namun sekutu Suriah Rusia hanya mau menyetujui dua penyeberangan Turki selama enam bulan.

Baca Juga

Rusia dan China memveto rancangan resolusi tersebut sementara 13 anggota Dewan Keamanan yang tersisa mendukungnya. Sebuah resolusi membutuhkan dukungan minimal sembilan suara dan tidak ada veto dari Rusia, China, Amerika Serikat, Inggris, atau Prancis untuk disahkan.

Wakil kepala bantuan PBB Ursula Mueller pada Kamis memperingatkan dewan bahwa tanpa operasi lintas batas kita akan segera melihat berakhirnya dukungan bantuan bagi jutaan warga sipil.

"Hal itu akan langsung memperburuk kelaparan dan penyakit, yang menyebabkan kematian, penderitaan, dan pemindahaan lebih lanjut - termasuk lintas batas - bagi populasi rentan yang telah tersiksa oleh tragedi yang tak mampu diungkapkan sebagai hasil dari konflik selama hampir sembilan tahun", kata Mueller.

Sejak 2014, PBB dan kelompok bantuan menyeberang masuk ke Suriah dari Turki, Irak, dan Yordania di empat tempat yang setiap tahunnya disahkan oleh Dewan Keamanan. Dalam upaya kompromi dengan Rusia, titik penyeberangan Yordania dihapus oleh Belgia, Kuwait, dan Jerman dari daftar mereka.

Otoritas untuk empat penyeberangan perbatasan di Turki, Irak, dan Yordania saat ini berakhir pada 10 Januari. Dewan Keamanan masih dapat berupaya mencapai kesepakatan kendati beberapa diplomat mengakui ini akan sulit.

Rusia telah memveto 14 resolusi dewan soal Suriah sejak penumpasan oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad terhadap demonstran pro-demokrasi pada 2011, yang menjadi awal mula perang saudara. Kelompok ISIS kemudian memanfaatkan kekacauan tersebut untuk merebut wilayah di Suriah dan Irak.

"Dunia sedang menyaksikan. Masyarakat internasional juga sedang menyaksikan. Tetapi kita di sini tidak hanya untuk menonton. Kita di sini untuk membantu dan mengambil tindakan. Ini bukan soal kita. Ini semua soal menyelamatkan rakyat Suriah," kata Duta Besar Indonesia untuk PBB Dian Triansyah Djani.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement