REPUBLIKA.CO.ID, TEGUCIGALPA -- Sedikitnya tiga tahanan tewas akibat penembakan di salah satu penjara Honduras di kota pelabuhan Atlantik, Tela. Insiden ini terjadi pada Jumat (20/12), menurut pejabat senior militer.
"Menurut informasi awal sedikitnya tiga nyawa melayang," kata Kepala Badan Keamanan FUSINA, Kolonel Ramon Macoto, kepada stasiun TV setempat.
Tidak diketahui pasti bagaimana penembakan itu bermula. Seorang perwira polisi, yang dirahasiakan identitasnya, menyebutkan di televisi bahwa kematian itu terjadi akibat pertikaian antargeng.
Surat kabar Honduras La Prensa melansir sedikitnya empat orang tewas di dalam penjara dan kemungkinan jumlahnya bertambah. Pemerintah menyatakan status darurat dalam sistem penjara pada Rabu, melimpahkan kendali kepada pasukan keamanan dalam upaya meredakan eskalasi kekerasan baru-baru ini.
Pertikaian di penjara penuh sesak Honduras kerap terjadi saat geng jalanan berebut kontrol di dalam lembaga tersebut. Dikenal sebagai maras, geng jalanan menjadikan Honduras salah satu negara paling brutal di dunia.